Al-wujuh wa al-nadzair merupakan salah satu bahasan yang berkaitan dengan konteks makna kosa kata yang terdapat di dalam Alquran. Al-wujuh adalah kata yang memiliki kesamaan lafadz namun berbeda makna. Sedangkan al-nadzair kata-kata yang lafadznya berbeda, namun maknanya sama, walaupun mengandung pesan atau penekanan yang berbeda. Tujuan dari tulisan ini ialah untuk mengetahui bagaimana implikasi dari al-wujuh wa al-nadzair terhadap proses pemaknaan Alquran melalui contoh analisis dari penafsiran Alquran Bintu Syati’. Metode yang digunakan dalam tulisan ini ialah deskriptif-analitis. Hasil kesimpulannya menyatakan bahwa karakter al-wujuh wa al-nadzair dalam penafsiran Bintu Syati’ dengan menggunakan teorinya anti-sinonimitas hanya berlaku untuk nadzair, bukan al-wujuh. Artinya, di dalam setiap pemaknaan kata meskipun akar katanya sama tidak akan menghasilkan makna yang sama, namun tidak sampai pada al-wujuh (satu kata banyak makna).
Copyrights © 2023