Keselamatan kerja pada pelaksaan proyek konstruksi harus menjadi prioritas utama. Akan tetapi tidak semua perusahaan memahami dan mengetahui bagaimana mengimplementasikan rencana keselamaan kerja (RKK) dengan baik dalam lingkup perusahan konstruksi maupun dalam pelaksaan di lapangan. Implementasi manajemen keselamatan kerja yang tidak memenuhi peraturan yang berlaku berdampak pada terganggunya proses pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana penerapan dan prinsip manajemen keselamatan kerja di lokasi proyek dan bagaimana persepsi pekerja terhadap implementasi tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada proyek pembangunan gedung BCA kantor cabang utama panakkukang dengan cara survei dan observasi pemakaian alat pelindung diri (APD) yang diperoleh dari safety officer PT. Pulau Intan Baja Perkasa Konstruksi yaitu data pekerja yang memakai dan melengkapi APD dan yang tidak memakainya saat bekerja. Instrumen kuesioner juga dibagikan kepada pekerja untuk mengetahui persepsi pekerja terhadap penerapan manejemen keselamatan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yaitu sebesar 45,45% dari checklist manajemen keselamatan kerja telah dilaksanakan, 36,36% tidak dilaksanakan sepenuhnya dan 18,18% tidak dilaksanakan. Selain itu, 48,61% sangat setuju perlunya penerapan manajemen keselamatan kerja di lokasi proyek, 41,11% setuju, 7,78% cukup setuju, 2,22%, tidak setuju, dan sangat tidak setuju 0,28%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020