<![CDATA[Abstract: PT. Jasa Raharja Representative Range located on Jl. Cokroaminoto No. 115, Kota Range, Kec. New Mekar, Kab. Asahan is engaged in social insurance, one of which is providing compensation to victims of traffic accidents. Every year many accidents occur and can cause physical and material losses. With the large number of accident victim data entered into PT. Raja Raja Service. agencies have difficulty managing data on victims who are entitled to compensation, because data management is still done manually and one by one. Therefore we need a system that can assist in determining the eligibility of giving compensation. In this study the AHP method was used, the aim was to determine the weight of the criteria that could help determine an appropriate alternative to receive the compensation fund. The existence of this system can make it easier for agencies to determine the eligibility of recipients of compensation funds more effectively and efficiently. Based on the results obtained in determining the criteria weight, namely collisions between vehicles reaching 0.45 is the most significant criterion. For traffic accident victims, the data with the highest weighted score was obtained, namely Lukman Hakim with a value of 0.46. Based on the results of the tests that have been carried out, the system can be used with accurate results in determining the feasibility of providing compensation funds for traffic accident victims. Keywords: Accident; AHP; Feasibility. Abstrak: PT. Jasa Raharja Perwakilan Kisaran yang berada di Jl. Cokroaminoto No. 115, Kisaran Kota, Kec. Mekar Baru, Kab. Asahan bergerak dibidang asuransi sosial yang salah satunya memberikan santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas. Setiap tahunnya banyak kecelakaan yang terjadi dan dapat menimbulkan kerugian dari segi fisik maupun materi. Dengan banyaknya data korban kecelakaan yang masuk ke PT. Jasa Raharja kisaran. pihak instansi kesulitan dalam mengelolah data korban yang berhak mendapat santunan, karena pengelolaan data masih dilakukan secara manual dan satu persatu. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang dapat membantu dalam menentukan kelayakan pemberian santunan. Dalam penelitian ini digunakan metode AHP, tujuannya untuk menentukan bobot kriteria yang dapat membantu menentukan alternatif yang layak menerima dana santunan tersebut. Dengan adanya sistem tersebut dapat memudahkan pihak instansi dalam menentukan kelayakan penerima dana santunan dengan lebih efektif dan efisien. Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penentuan bobot kriteria yaitu tabrakan antar kendaraan mencapai 0,45 merupakan kriteria yang paling signifikan. Untuk korban kecelakaan lalu lintas diperoleh data dengan bobot nilai tertinggi yaitu Lukman Hakim dengan nilai 0,46. Berdasarkan hasil pengujian yang sudah dilakukan, sistem tersebut dapat digunakan dengan hasil yang akurat dalam penentuan kelayakan pemberian dana santunan untuk korban kecelakaan lalu lintas . Kata kunci: AHP; Kecelakaan; Kelayakan]]>
Copyrights © 2023
