Pembentukan bangsa Amerika atau negara Amerika Serikat (USA) diawali dengan imigran kelompok putih Inggris dari Eropa. Kulit putih Inggris ini berasal dari daerah kecil yang dikenal Anglo-Saxon dengan latar belakang kebudayaan Anglo. Kehadiran para imigran dari berbagai suku bangsa ke Amerika menyebabkan keberagaman masyarakat semakin kompleks. Tantangan politik, ekonomi, pendidikan, dan agama menantikan kebijakan yang berpihak kepada seluruh lapisan masyarakat atas dasar nilai-nilai kemanusiaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode teori dasar yang menggunakan data literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti, yaitu bersifat kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data mengunakan content analysis atau kajian isi. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengalaman Amerika oleh Frontier yang dikenal sebagai gerakan ke arah Barat mengubah banyak perkembangan dalam potret Amerika dalam menemukan tempat tinggal permanen mereka yang dibawa ke Amerika modern merupakan realisasi individualisme dan impian kemakmuran. Amerika modern berbaur dan belajar dalam kehidupan sosial baru dalam budaya Amerika, menghormati dan mengakui identitas diantara mereka, dan berbaur dengan suku, agama, ras, dan antar golongan yang berbeda. Amerika modern telah menunjukkan kapasitas empatik yang tinggi dalam menawarkan semangat nasionalisme, individualisme, dan demokrasi. Multikulturalisme memperkuat semua institusinya karena mereka bukan generasi akhir orang kulit putih, tetapi spontanitas proses yang sedang berlangsung sebagai proyek manusia dalam kebijakan dan kode sosial.
Copyrights © 2023