Penyelenggaraan pembangunan dalam esensinya merupakan upaya untuk menciptakan peningkatan kualitas hidup di masyarakat, tidak terkecuali pada masyarakat desa. Terjadinya pembangunan pada pelaksanaannya akan juga menciptakan peluang masuknya teknologi pada masyarakat yang mengalaminya, Hal tersebut merupakan sesuatu yang lumrah karena adanya teknologi dalam masyarakat selain membantu meningkatkan produktivitas industri, juga menjadi tolok ukur bahwasannya pendidikan yang mereka peroleh telah mencukupi sehingga teknologi sudah dapat beroperasi. Namun, perkembangan teknologi yang membawa pada kebebasan membuat dengan mudahnya budaya-budaya luar akan masuk pada suatu kelompok masyarakat. Hal tersebut pada masyarakat desa menimbulkan adanya kekhawatiran terhadap bergesernya nilai-nilai budaya yang dianut sebelumnya, terlebih oleh para remaja yang telah memiliki akses teknologi karena pada kelompok tersebut merupakan bagian yang paling rawan untuk dengan mudah menerima perubahan yang terjadi dari luar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menjelaskan temuan dengan kata-kata. Dalam hasilnya, budaya populer yang tersebar di kalangan remaja desa mengakibatkan hilangnya tata krama pada sebagian remaja. Selain itu, interaksi sosial yang sebelumnya lebih banyak dilakukan secara langsung berubah menjadi maya melalui smartphone yang masing-masing mereka miliki.
Copyrights © 2023