Salah satu di antara keringanan yang diberikan oleh Allah kepada ummat Nabi Muhammad, Shallahu ‘alahi wa Sallam adalah varian bacaan al-Quran, atau yang lebih dikenal dengan qiraat. Qiraat adalah madhhab/cara tertentu dari beberapa madhhab cara mengucapkan kalimat-kalimat al-Quran yang dipilih oleh salah seorang imam qiraat yang berbeda dengan madhhab lainnya.Sejarah munculnya perbedaan bacaan, atau qiraat, terjadi sejak awal pertama kali wahyu diturunkan, namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa qiraat terjadi di Madinah, karena di kota tersebut berkumpul suku-suku Arab. Karena di antara faedah adanya qiraat adalah untuk memudahkan orang Arab membaca al-Quran. Perkembangan qiraat tidak bisa dilepaskan dari hadith sab’at ahruf, hal ini karena memang hadith tersebut menjadi legitimasi untuk membolehkannya membaca al-Quran dengan gaya bahasa suku Arab. Diantara faedah munculnya qiraat adalah untuk memudahkan ummat, khususnya orang Arab dalam membaca al-Quran, karena mereka juga terdapat berbagai suku-suku, sehingga dialek atau lahjah diantara mereka juga berbeda. Setelah melalui tahapan yang berlandaskan 3 kaidah (Mutawatir, Rasm Ustman, kaidah Arab), Ibnu Mujahid menyederhanakan qiraat menjadi tujuh, yang kita kenal dengan qiraah sab’ah, yang semula berjumlah lebih dari dua puluh. Ijtihad dari Ibnu Mujahid kemudian dijadikan landasan bagi ulama setelahnya dalam qiraah sab’ah.
Copyrights © 2023