Abstrak. Beauveria bassiana (Bals.) Vuill merupakan salah satu cendawan yang sering digunakan sebagai agensia hayati yang berpotensi dalam mengendalikan serangga hama. Plutella xylostella L. merupakan serangga dari ordo Lepidoptera yang merupakan hama utama pada tanaman kubis yang dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 100% apabila tidak dikendalikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari patogenisitas cendawan B. bassiana (isolat lokal) dalam mengendalikan serangga P. xylostella secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi cendawan B. bassiana berpengaruh nyata terhadap laju masa inkubasi, rata-rata waktu kematian, serta persentase pupa yang muncul. Rata-rata laju masa inkubasi paling lambat terdapat diantara kerapatan konidia 102 dan 103 cfu yaitu 23 jam. Rata-rata waktu kematian tercepat pada kerapatan konidia 106 cfu yaitu 2,48 hari dan terlama pada kerapatan 101 cfu yaitu 4,98 hari. Rata-rata persentase pupa yang muncul paling tinggi terlihat pada kerapatan konidia 101 cfu yaitu 10,00%, sedangkan yang paling rendah terlihat pada kerapatan konidia 104, 105 dan 106cfu yaitu 0,00%. Dengan demikian cendawan B. bassiana (isolat lokal) mampu menyebabkan patogenisitas tinggi pada larva P. xylostella.The Pathogenicity of Fungus Beauveria bassiana (Balsamo) Vuill. (Local Isolate) on Plutella xylostella Linnaeus in vitroAbstract. Beauveria bassiana (Bals.) Vuill is a fungus that is often used as a potential biological agent in controlling insect pests. Plutella xylostella L. is an insect of the order Lepidoptera which is the main pest on cabbage plants that can cause yield losses of up to 100% if not controlled. The aim of this research was to study the pathogenicity of the fungus B. bassiana (a local isolate) in controlling P. xylostella in vitro. This study used a Non-Factoral Completely Randomized Design (CRD) consisting of 6 treatments and 4 replications, so that obtained 24 experimental units. The results showed that the application of the fungus B. bassiana significantly affected the rate of incubation period, the average time of death, and the percentage of pupae that appeared. The slowest average incubation period was between conidia densities of 102 and 103 cfu, which was 23 hours. The fastest average time of death at a conidia density of 106 cfu is 2.48 days and the longest at a density of 101 cfu is 4.98 days. The highest average percentage of pupae that appeared was seen at conidia density of 101 cfu, which was 10.00%, while the lowest was seen at conidia density of 104, 105 and 106 cfu, which was 0.00%. Thus the fungus B. bassiana (local isolate) was able to cause high pathogenicity in P. xylostella larvae.
Copyrights © 2022