Nilam dengan nama ilmiah Pogostemon patchouli Pellem merupakan salah satu tanaman yang menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Salah satu kecamatan yang memiliki potensi penanaman tanaman nilam dari segi geografis dan iklim adalah Kecamatan Lhoong. Kualitas minyak atsiri yang bagus ditambah dengan nilai ekonomis yang tinggi merupakan potensi besar dari usahatani. Namun potensi ini tidak termanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Lhoong, hal ini terlihat dari sedikitnya usahatani nilam yang ada di Kecamatan tersebut. Rendahnya keberadaan usahatani nilam di Kecamatan Lhoong dipengaruhi oleh adanya faktor penghambat. penelitian ini bertujuan untuk mengidnetifikasi faktor – faktor yang menghambat usahatani nilam dan mengetahui faktor yang paling menghambat usahatani nilam di Kecamatan Lhoong. Dalam penelitian ini digunakan analisis Analitycal Hierarchy Process (AHP), untuk mengetahui tingkat prioritas dari setiap faktor yang menghambat. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa usahatani nilam di Kecamatan Lhoong terhambat oleh faktor harga, modal, pemasaran, ketersediaan tenaga kerja setempat, ketersediaan bibit, ketersediaan ketel penyulingan, akses lahan dan skill. Berdasarkan pengolahan AHP dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling menghambat adalah faktor harga dengan bobot 0,301 diikuti faktor modal dengan bobot 0,239, ketersediaan ketel penyulingan dengan bobot 0,113, ketersediaan tenaga kerja lokal dengan bobot 0,106, pemasaran dengan bobot 0,086, ketersediaan bibit unggul
Copyrights © 2019