Stunting adalah keadaan malnutrisi jangka panjang yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan masalah tumbuh kembang anak, yaitu tinggi badan anak lebih rendah atau lebih pendek dari usia (standar). Di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus dengan jumlah anak yang diukur sebanyak 4.165 ditemukan balita yang sangat pendek adalah 0 (0%) dan pendek berjumlah 542 (19,77%). Faktor yang menjadi penyebab stunting salah satunya adalah aktivitas fisik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang dilakukan di SMB Ananda Desa Kutuk Undaan Kudus, dengan populasi 30 orang dan menggunakan teknik sampling jenuh. Aktivitas fisik diukur dengan menggunakan piramida aktivitas fisik anak, dan angka kejadian stunting diukur dengan antropometri. Hasil penelitian didapatkan distribusi responden lebih banyak pada responden yang tidak stunting yaitu 28 orang (93,33%) dan yang stunting 2 orang (6,67%). Berdasarkan uji korelasi berganda simultan terdapat hasil 2 anak yang stunting 100% melakukan aktivitas sangat ringan dan 28 anak melakukan aktivitas fisik ringan sampai berat, sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan angka kejadian stunting sig. F change 0,009 (sig. F change < 0,05). Kejadian stunting berhubungan signifikan dengan kepadatan tulang, aktivitas fisik dan konsumsi protein pada anak usia sekolah dasar.
Copyrights © 2022