cover
Contact Name
Fajar Husen
Contact Email
fajar@stikesbch.ac.id
Phone
+628985181934
Journal Mail Official
fajar@stikesbch.ac.id
Editorial Address
Jl. Pahlawan No.V/6, Tanjung, Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53144
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Bina Cipta Husada: Jurnal Kesehatan dan Science
ISSN : -     EISSN : 18584616     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
bidang kebidanan, keperawatan, kedokteran, farmasi, kesehatan masyarakat, gizi, teknologi laboratorium medik, farmasi dan rumpun ilmu bidang science (mikrobiologi, imunologi, fisiologi, biologi, biologi molekuler, parasitologi, dan toksikologi)
Articles 169 Documents
Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Seks Pranikah Tanti Fitriyani; Ana Agustia
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.246 KB)

Abstract

Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Seks Pranikah. Remaja adalah masa peralihan antara tahap anak dan dewasa yang jangka waktunya berbeda-beda tergantung faktor sosial dan budaya. Cirinya adalah alat reproduksi mulai berfungsi, libido mulai muncul, intelegensi mencapai puncak perkembangannya, emosi sangat labil, kesetiakawanan yang kuat terhadap teman sebaya dan belum menikah. Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan, didapatkan data pada tahun 2018 ada satu siswa yang hamil di luar nikah, yang kemudian berhenti sebelum dikeluarkan oleh pihak sekolah. Tujuan penelitian : Mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang seks pranikah di MA Mamba’ul ’ulum Tunjungmuli, Karangmoncol, Purbalingga tahun 2019. Jenis penelitian : merupakan penelitian deskriptif melalui pendekatan cross sectional dengan tipe desainnya yaitu penelitian survei. Jumlah populasi adalah 80 siswa yang terdiri atas 38 siswa kelas X, 16 siswa kelas XI, dan 26 siswa kelas XII. Hasil penelitian :tingkat pengetahuan remaja adalah baik yaitu sebanyak 49 remaja (65,33%), dibandingkan dengan tingkat pengetahuan remaja yang berada pada kategori cukup sebanyak 24 remaja (32%), dan remaja dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 2 remaja (2,67%)
Hubungan Sikap Orang Tua Dengan Kualitas Komunikasi Orang Tua Dan Anak Tentang Pendidikan Seks Remaja Di SMP Negeri 1 Sewon Bantul Yogyakarta Wiji Oktanasari; Artathi Eka Suryandari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.78 KB)

Abstract

Sikap orang tua yang menganggap pendidikan seks tabu untuk dibicarakan kepada anak sehingga menyebabkan komunikasi yang dilakukan antara orang tua dan anak menjadi terbatas dan saling tertutup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap orang tua dengan kualitas komunikasi orang tua dan anak tentang pendidikan seks remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan waktu cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 70 responden. Analisis data menggunakanSpearman Rank. Hasil menunjukkan bahwa p-value Spearman Rank sebesar 0,261 dan nilai signifikansi 0,029 (p < 0,05). Kesimpulannya ada hubungan antara sikap orang tua dengan kualitas komunikasi orang tua dan anak tentang pendidikan seks remaja di SMP Negeri 1 Sewon Bantul Yogyakarta.
Kajian Kualitas Kesehatan Lingkungan Permukiman Di Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas dengan Menggunakan Citra Satelit Ikonos Taufik Heriyawan
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.839 KB)

Abstract

Populasi penduduk di Kecamatan Purwokerto Barat pada periode 2010-2019 telah mengalami peningkatan sebesar 4.823 jiwa (dari 49.044 orang bertambah menjadi 53. 867 orang) dengan kepadatan penduduk rata-rata yang nmengalami kenaikan dari 69 menjadi 73 penduduk per ha (kriteria populasi padat). Tidak terkontrolnya peningkatan kepadatan penduduk akan membawa permukiman padat dan kumuh yang tidak memenuhi kriteria kesehatan lingkungan permukiman, tetapi dapat menjadi sumber dan penyebar penyakit bagi penghuninya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai akurasi dan manfaat citra satelit dalam mencegat kualitas kesehatan lingkungan permukiman, dan memetakan blok distribusi kelas kualitas kesehatan lingkungan permukiman di Kecamatan Purwokerto Barat. Metode penelitian dilakukan melalui interpretasi melalui citra Ikonos yang direkam 2008 yang dijadikan rujukan peta secara geometrik (master map) yang dikompilasikan dengan Citra Google (slave map) yang direkam pada Februari 2019 agar terkoreksi menurut kaidah geometrik. Sampel di lapangan diambil melalui: metode purposive stratified random sampling, kuesioner, uji akurasi interpretasi melalui tabel kontingensi dengan perhitungan konfusi matriks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ketepatan interpretasi kualitas kesehatan lingkungan permukiman melalui citra satelit sebesar 91% (kategori akurasi tinggi), kualitas kesehatan lingkungan permukiman didominasi oleh kelas kualitas kesehatan menengah, diindikasikan memiliki kategori kualitas yang baik oleh 23%, kategori sedang 33%, kategori tidak baik 44%.
Efektifitas Pelaksanaan Kelas Stunting Terhadap Penambahan Tinggi Badan Balita Artathi Eka Suryandari; Wiji Oktanasari; Beby Yohana Okta Ayuningtyas
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.519 KB)

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak bayi dalam kandungan sampai usia 2 tahun sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Salah satu cara pencegahan dan penanganan stunting dilaksanakan dengan kelas stunting yaitu kegiatan terencana sesuai kebutuhan untuk membahas materi tentang pemenuhan gizi balita secara diskusi dalam kelompok dan tukar pengalaman antara ibu, yang difasilitasi petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas pelaksanaan kelas stunting terhadap penambahan tinggi badan Balita. Penelitian ini bersifat pre eksperimen dengan desain the one group pre test and post test design. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 69 Balita dengan stunting di wilayah kerja Puskesmas Kebasen. Hasil penelitian didapatkan mayoritas Balita stunting berjenis kelamin laki-laki (39 anak), hasil pengukuran Tinggi Badan/ Umur didapatkan bahwa balita dengan kategori pendek lebih banyak (36 balita), jumlah balita dengan status gizi sangat kurus adalah 1 (satu) orang, kaaterogi kurus dan gemuk masing-masing 2 (dua) orang dan 64 orang balita memiliki status gizi normal. Hasil analisis dengan paired t-test di atas didapatkan hasil bahwa ρ value 0,000. Karena ρ value < α = 0,05, maka hipotesis diterima artinya pelaksanaan kelas stunting efektif terhadap penambahan tinggi badan balita
Gambaran Aktivitas Seksual Pada Lansia Berdasarkan Pendidikan Jenis Kelamin Usia Pengetahuan Penyakit Dan Tabu Sugi Purwanti
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.353 KB)

Abstract

Jumlah penduduk usia lanjut (60 tahun ke atas) di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, mengalami peningkatan. Seiring dengan peningkatan usia, terjadi berbagai masalah kesehatan, termasuk di antaranya adalah masalah seksual pada usia lanjut. Tujuan penelitian untuk mengatahui gambaran seksual pada usia lanjut. Desain penelitian ini adalag deskripsi analitik yang menggambarkan variabel aktivitas seksual lansia berdasarkan pendidikan, jenis kelamin, usia, pengetahuan, penyakit, dan tabu. Sampel penelitian ini adalah lansia yang berusia di atas 45 tahun, masih mempunyai pasangan dan berkunjung ke posyandu lansia kelurahan grendeng. Besar sampel adalah 74 lansia. Tehnik pengambulan sampel menggunakan teknik Accidental sampel sampai kuota sampel terpenuhi. Hasil penelitian menjukkan bahwa lansia yang tidak sekolah cenderung memilki aktivitas seksual 45 %, jenis kelamin wanita, cenderung memiliki aktivitas seksual lebih tinggi 79,2 %, lansia yang memiliki usia middle age (45-59 tahun) lebih aktiv melakukan hubungan sesksual 64.6 %. Lansia dengan pengetahuan seksual tinggi memiliki aktivitas seksual lebih besar 56.2 %. Lansia yang tidak memiliki penyakit cenderung memiliki aktivitas seksual lebih tinggi 64.6%. Lansia dengan pandangan tabu justru memiliki aktivitas seksual lebih tinggi 68.7%.
Drop Out Pengobatan Hiv Pada Ibu Berdasarkan Stigma Di Kabupaten Banyumas Dyah Fajarsari; Yuli Trisnawati
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.091 KB)

Abstract

Drop out pengobatan hiv pada ibu berdasarkan Stigma di kabupaten banyumas. Pengobatan jangka panjang adalah hal yang biasa pada setiap penyakit kronis, termasuk HIV-AIDS, pengobatan termasuk pemberian obat antiretroviral (ARV), profilaksis, atau pengobatan untuk infeksi oportunistik. Kepatuhan terapi adalah hal yang paling penting dalam menekan replikasi HIV dan menghindari terjadinya resistensi. Wanita yang terinfeksi virus ini harus menghadapi tantangan dan ancaman HIV seperti vonis dokter tentang positif HIV, stigma masyarakat, tes HIV, masalah penanganan, kemiskinan, dan peran jenis kelamin ketika harus membesarkan anaknya. Hal-hal terkait stigma masyarakat menjadikannya tekanan yang luar biasa bagi penderita. Perasaan tertekan, cemas dan tegang merupakan bagian dari stress. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang stigma pada ibu yang mengalami Drop Out Pengobatan HIV pada di Kabupaten Banyumas. Metode penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pemilihan informan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling, cara pengumpulan data metode wawancara mendalam (indepth interview). Informan adalah ibu yang drop out dalam pengobatan HIV sebanyak 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dari ke 5 informan, 3 diantaranya mendapakan perlakuan yang tidak menyenangkan dan 2 tidak mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan karena tidak ada yang mengetahui statusnya. Tetapi semua informan mengatakan takut dan khawatir terhadap stigma yang ada di masyarakat. Saran: Peningkatan pengetahuan bagi masyarakat mengenai HIV dan AIDS
Hubungan Pengetahuan Tentang Penyakit Menular Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Yuli Trisnawati; Dyah Fajarsari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.438 KB)

Abstract

Hubungan pengetahuan tentang penyakit menular dengan perilaku hidup bersih dan sehat . Perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Secara umum telah terjadi penurunan angka kesakitan di Indonesia, namun beberapa penyakit menular terutama HIV dan AIDS, Tuberkulosis dan Malaria sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar. Beberapa penyakit menular lain seperti Filariasis, Kusta, dan Frambusia menunjukkan kecenderungan meningkat kembali dan penyakit Pes masih terdapat di sejumlah daerah. Kalangan ilmuwan umumnya berpendapat bahwa determinan utama dari derajat kesehatan masyarakat tersebut, selain kondisi lingkungan, adalah perilaku masyarakat. Tujuan Penelitian : penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang penyakit menular, gambaran perilaku PHBS, dan hubungan antara pengetahuan dan perilaku PHBS. Jenis penelitian : penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 50 dengan teknik pengambilan accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan chi square. Hasil Penelitian : Sebagian besar (58%) pengetahuan responden tentang penyakit menular adalah baik, Sebagian besar perilaku (94%) PHBS responden baik, dan Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang penyakit menular dengan perilaku PHBS. p-value = 0,565.
Hubungan Status Rumah Sehat Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Puskesmas Piyungan Beby Yohana Okta Ayuningtyas; Artathi Eka Suryandari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.894 KB)

Abstract

Hubungan status rumah sehat dengan kejadian pneumonia pada balita Di puskesmas piyungan: Pneumonia merupakan pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan gabungan penyakit AIDS, malaria, campak dan 1 orang balita meninggal setiap menit. Di Yogyakarta jumlah kasus Pneumonia mencapai 2.996. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Piyungan yaitu 211 kasus Pneumonia pada Balita. Salah satu faktor terjadinya Pneumonia adalah keadaan lingkungan tempat tinggal. Hasil Observasi terhadap status rumah sehat penderita Pneumonia di Puskesmas piyungan 8 dari 10 rumah masuk dalam kriteria rumah tidak sehat. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan status rumah sehat dengan kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Piyungan tahun. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan case control yang ditelusuri secara retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah 3594 balita. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden kasus (balita Pneumonia) dan 30 responden kontrol (Balita Sehat). Teknik pengambilan sampel yaitu Systematic Random Sampling . Uji statistik menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil analisis didapatkan status rumah sehat kelompok kasus 66,7 %, untuk kelompok kontrol 63.3%. Nilai p valeu < 0,05, OR= 3,4555, CI 95% maka, disimpulkan ada hubungan antara status rumah sehat dengan kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Piyungan tahun. Ada hubungan antara status rumah sehat dengan kejadian pneumonia Pada Balita di Puskesmas Piyungan tahun
Keterkaitan Informasi KB IUD Terhadap Akseptor KB Dalam Memilih Kontrasepsi IUD Inggit Pratiwi; Ulfa Fadilla Rudatiningtyas
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.236 KB)

Abstract

Penggunaan kontrasepsi IUD masih rendah dan kurang dipilih oleh wanita usia subur (WUS) dibandingkan dengan alat kontrasepsi hormonal, hal ini dikarenakan kurangnya informasi mengenai KB IUD serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keterkaitan informasi Intern dan informasi extern KB IUD terhadap akseptor KB dalam memilih kontrasepsi IUD di Puskesmas Luwunggede. Metode yang digunakan adalah survey analitik, dengan pendekatan secara cross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu 72 responden. Dengan anlisa menggunakan uji fisher exact test. Hasil penelitian adalah pada informasi intern KB IUD yang menjawab belum mendapatkan informasi sebanyak 53 orang (73,6%) dengan akseptor tidak IUD / KB lainnya sebanyak 53 orang (73,6%), dan akseptor IUD sebanyak 0 orang (0%). Dan pada informasi intern KB IUD yang menjawab sudah mendapatkan infromasi sebanyak 19 orang (26,4%) dengan akseptor tidak IUD / KB lainnya 5 orang (6,9%), dan akseptor IUD sebanyak 14 orang (19,4%), p-value = 0.000. Pada informasi extern KB IUD yang menjawab belum mendapatkan informasi sebanyak 62 orang (86,1%) dengan akseptor tidak IUD / KB lainnya sebanyak 58 orang (80,6), dan akseptor IUD sebanyak 4 orang (5,6%). Dan pada informasi extern KB IUD yang menjawab sudah mendapatkan informasi sebanyak 10 orang (13,9%) dengan akseptor tidak IUD / KB lainnya 0 orang (0%), dan akseptor IUD sebanyak 10 orang (13,9%), p-value = 0.000
Pengaruh Faktor Maternal Dan Faktor Neonatal Terhadap Ruptur Perineum Di Kabupaten Banyumas Sumarni; Fitria Prabandari; Dyah Puji Astuti
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.967 KB)

Abstract

Ruptur perineum merupakan kondisi robeknya perineum pada saat janin lahir dikarenakan berbagai faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya ruptur perineum yaitu faktor Maternal, faktor janin dan faktor penolong. Faktor maternal meliputi umur Ibu, partus presipitatus, mengejan terlalu kuat, perineum yang rapuh dan edema, paritas, kesempitan panggul dan cephalopelvic disproportion, kelenturan vagina varikosa pada pelvis maupun jaringan parut pada perineum dan vagina serta persalinan dengan tindakan. Faktor janin yang menjadi penyebab kejadian ruptur perineum meliputi kepala janin besar, berat bayi lahir, kelainan letak dan kelainan kongenital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor maternal dan neonatal terhadap rupture perineum pada ibu bersalin di kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan penelitian Penelitian Retrospektif jumlah sampel yang didapat 30 responden, dengan tehnik pengambilan sampel secara purposive sampling. Data dianalisis menggunakan analisis statistik chi-square. Hasil Penelitian menunjukan ada hubungan antara umur, status gizi ibu dan berat bayi baru lahir dengan kejadian rupture perineum dengan nilai p<α (0,05). Kesimpulan ada hubungan antara umur, status gizi ibu dan berat bayi baru lahir dengan kejadian rupture perineum.

Page 1 of 17 | Total Record : 169