Pemahaman mengenai peran perempuan yang dari dulu selalu ditugaskan di dalam ranah domestik oleh konstruktif budaya dan kesalahan penangkapan makna dari teks agama secara tidak langsung membentuk stereotip jika perempuan tidak bisa maupun tidak boleh berkiprah di ranah publik termasuk memegang posisi kepemimpinan. Dalam hai ini dibutuhkan peran dari sekolah selaku institusi pendidikan tempat di mana seorang individu maupun kelompok dibentuk pemahaman dan pengetahuannya untuk mampu memahami konsep kesetaraan. Hal ini selaras dengan tujuan penelitian yang ingin mengetahui bagaimana kepemimpinan perempuan yang lebih spesifiknya peserta didik perempuan di institusi pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Adapun informan yang diambil meliputi seluruh ketua kelas, beberapa peserta didik yang tidak menduduki posisi kepemimpinan, kepala sekolah, dua guru PAI, Waka Kesiswaan, dan seorang guru BK/BP. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan peserta didik perempuan didukung penuh dari berbagai pihak tentu dengan beberapa faktor pendukung yang melatarbelakanginya.
Copyrights © 2023