Pelayanan kesehatan merupakan tolak ukur terwujudnya masyarakat yang mempunyai tingkat kesehatan dan status gizi yang lebih baik. Dibutuhkannya tenaga pelayanan gizi yang mempunyai status gizi yang baik agar tidak mempengaruhi terjadinya kelelahan ataupun kecelakaan kerja yang berhubungan dengan proses penyelenggaraan makanan untuk pasien sehingga dapat menciptakan tempat kerja yang aman, pekerjaan yang teroganisir, dan sesuai dengan prosedur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kelelahan Ahli Gizi rumah sakit di wilayah Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah populasi Ahli Gizi di Wilayah Sukoharjo berjumlah 52 orang, dilakukannya perhitungan dengan menggunakan rumus Lemeshow dan didapatkan jumlah sampel penelitian sebanyak 34 sampel. Penelitian ini menggunakan metode simple random sampling. Data karakteristik dan kelelahan kerja diperoleh dengan pengisian kuesioner karakteristik dan kuesioner Industrial Fatigue Research Committee (IFRC). Data status gizi diperoleh dengan mengukur secara langsung berat badan dan tinggi badan. Data hubungan status gizi dengan kelelahan dkerja menggunakan analisis uji korelasi. Mayoritas Ahli Gizi diwilayah Sukoharjo memiliki status gizi tidak normal sebanyak 18 orang (52,9%) dan memiliki skor kelelahan kerja dengan tingkatan sedang sebanyak 15 orang (44,1%). Hasil uji statistik untuk status gizi dengan kelelahan kerja didapatkan nilai p= 0,040. Ada hubungan status gizi dengan kelelahan kerja Ahli Gizi Rumah Sakit di wilayah Sukoharjo.
Copyrights © 2023