Beton ringan diperoleh dengan penggunaan pasir batu apung sebagai substitusi agregat halus. Kelebihan yang diharapkan dari beton ringan adalah untuk mereduksi berat sendiri dari beton yang menjadi beban mati pada struktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu efek penggunaan pasir batu apung terhadap berat volume, kuat tekan dan kuat tarik beton. Metode penelitian dengan pengujian di laboratorium. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan tinggi 30 cm dan diameter 15 cm sesuai SNI-03-1974. Agregat kasar batu apung dan agregat halus pasir batu apung bersumber dari quarry Dowora di Pulau Tidore. Agregat halus pada benda uji kontrol menggunakan pasir normal dari quarry Kalumata di Pulau Ternate. Menggunakan pasir batu apung sebagai agregat halus dengan perbandingan 75% pasir normal 20% pasir apung, 50% pasir normal dan 50% pasir batu apung, 25% pasir normal dan 75% pasir batu apung, dan 100% pasir batu apung. Benda uji kontrol menggunakan 100% pasir normal. Tiap variasi benda uji berjumlah 10 buah sehingga total benda uji 50 buah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berat volume mengalami penurunan seiring dengan penambahan berat pasir batu apung ke dalam campuran beton. Berat volume beton yang dihasilkan < 1900 kg/m3, maka beton tersebut digolongkan sebagai beton ringan. Kuat tekan dihasilkan 56.63 kg/cm2 penurunan terhadap benda uji kontrol sebesar 81.10%. Kuat Tarik belah beton sebesar 1.13 kg/cm2 atau penurunan terhadap benda uji kontrol 52.05%. Berdasarkan kuat tekan dan tarik maka beton dkategorikan sebagai beton struktural ringan sebagai isolator.
Copyrights © 2023