Latar Belakang: Stunting adalah gangguan pertumbuhan tinggi badan akibat kekurangan gizi kronis selama masa pertumbuhan, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) (World Health Organization, 2020). Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor air, sanitasi, dan higiene dengan kejadian stunting di wilayah pesisir. Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan data primer menggunakan kuesioner yang diadopsi dari (Khairil Sinatrya & Muniroh, 2019) . Pengambilan sampel menggunakan proposive sampling, yaitu menggunakan sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri oleh peneliti. Peneliti menggunakan teknik non-probability sampling karena tidak semua orang mendapat kesempatan untuk dijadikan sampel dimana fokus peneliti hanya ibu yang memiliki anak balita usia 0-3 tahun sebagai fokus penelitian (responden). Hasil: Hasil uji chi square pada variabel air minum dengan stunting menghasilkan p-value 0,000, pada variabel sanitasi dengan stunting didapatkan p-value 0,001, hasil uji chi square pada variabel cuci tangan dengan stunting memiliki p-value sebesar 0,001 dimana hasil tersebut menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut berpengaruh terhadap kejadian stunting. Simpulan: Faktor air yang tidak memenuhi syarat, perilaku keluarga buang air besar sembarangan dan cuci tangan berpengaruh terhadap kejadian stunting di wilayah pesisir. Faktor-faktor tersebut masih banyak dipraktekkan di masyarakat namun masih sering disepelekan.
Copyrights © 2023