Tulisan ini memaparkan tentang sejarah berdirinya Jemaat GERMITA Maranatha Taruan-Bunne dilihat dari pola Kristenisasi yang dilakukan oleh Belanda pada umumnya di desa Talaud dan Arangkaa pada khususnya. Berdasarkan penelitian, gereja sulit memasuki kawasan ini karena masih terjadi perselisihan antara raja Larenggam (raja Arangkaa) dengan penjajah Belanda. Metode sejarah digunakan dalam tulisan ini. Di dalamnya terdapat teknik-teknik seperti pencarian dan penemuan sumber, kritik sumber, verifikasi data, dan pembuatan fakta untuk kemudian dilanjutkan ke tahap historiografi. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa jemaat GERMITA Maranatha Taruan-Bunne merupakan hasil perluasan Bethesda Arangkaa tahun 1932 yang berdiri pada tahun 1904, 11 tahun setelah pembunuhan raja Larenggam.
Copyrights © 2023