This article explores the origins and genealogy of kalam thought in the Commentary of al-Ibrīz by Bisri Mustofa. The tradition of writing interpretations of the Qur'an is described as a cross-generational literary heritage. The written commentaries (Tafseer) will not be separated from the influence of previous works of interpretation, and the works of interpretation will likely influence future works of interpretation, including Tafsir al-Ibrīz, a complete Tafsir al-Qur'an of 30 chapters written in Javanese using the Pegon Arabic script in the mid-20th century AD. This article examines the genealogy of kalam thought in al-Ibrīz by tracing the sources of kalam interpretation from other interpretations to find the origins of the idea of kalam. Using qualitative research methods and library research techniques, this study tries to examine al-Ibrīz's relationship with past Commentary works and how the addition of the author's kalām thoughts can be done by adding, omitting, or summarizing kalām's interpretation of the verse under study. It was found that from the point of view of kalām thinking, al-Ibrīz has many connections with earlier Commentary works such as Tafsīr Jalālayn, Tafsīr Khāzin, and Tafsīr Bayḍāwiī to the earliest works of exegesis such as Tafsīr Māturīdī and Tafsīr Ṭabarī. Genealogi Pemikiran Kalām pada Tafsir al-Ibrīz. Tulisan ini menelaah tentang genealogi dan akar pemikiran kalām dalam tafsir al-Ibrīz karya Bisri Mustofa. Tradisi penulisan tafsir al-Qur’an, di mana pun dan kapan pun tafsir itu muncul, dicirikan sebagai tradisi sastra lintas generasi. Artinya satu karya tafsir yang ditulis tak akan terlepas dari pengaruh karya tafsir sebelumnya, serta kemungkinan besar sekali karya tafsir tersebut memberi pengaruh terhadap karya tafsir di masa mendatang. Hal ini termasuk pula tafsir al-Ibrīz, karya tafsir al-Quran 30 juz lengkap yang ditulis dalam Bahasa Jawa menggunakan tulisan arab pegon yang muncul pada pertengahan abad 20 M. Artikel ini mengulas genealogi pemikiran kalām dalam al-Ibrīz dengan melacak sumber-sumber penafsiran kalām dari tafsir-tafsir lain yang menjadi sumber utama tafsir sehingga mungkin ditemukan asal mula pemikiran kalām tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik penelitian pustaka. Penelitian ini bertujuan untuk melacak koneksi al-Ibrīz dengan karya-karya tafsir sebelumnya serta bagaimana kontribusi pengarang terhadap pemikiran kalām yang mungkin dilakukan dengan cara menambah, mengurangi atau meringkas tafsir kalām pada ayat yang diteliti. Ditemukan bahwa dalam pemikiran kalam, al-Ibrīz memiliki banyak koneksi dengan tafsir-tafsir yang lebih awal seperti Tafsīr Jalālayn, Tafsīr Khāzin dan Tafsīr Bayḍāwī hingga karya tafsir masa paling awal seperti Tafsīr Māturīdī dan Tafsīr Ṭabarī.
Copyrights © 2023