Pada umumnya pemenuhan kebutuhan air dilakukan dengan memanfaatkan airtanah. Airtanah lebih banyak
dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan domestik maupun industri karena kualitas airtanah pada umumnya lebih
baik dibandingkan dengan air permukaan. Potensi airtanah untuk pemenuhan kebutuhan domestik dan industri pada
umumnya sulit dihitung secara tepat karena airtanah tidak tampak dan keberadaannya sangat bergantung pada kondisi
geologi. Salah satu metode pendugaan yang sering digunakan adalah metode geolistrik VES (Vertical Electrical
Sounding). Metode tersebut umum digunakan karena hasilnya lebih akurat, biaya operasional yang murah, dan akuisi
data yang cepat. Metode VES digunakan untuk menduga lapisan-lapisan material di bawah permukaan bumi
berdasarkan sifat resistivitasnya. Nilai resistivitas (Ï) dihitung berdasarkan data arus listrik (I) dan beda potensial (V)
yang diperoleh di lapangan. Data arus listrik dan beda potensial diperoleh dari injeksi arus listrik ke bawah
permukaan bumi melalui pasangan elektroda arus (C1,C2) dan elektroda potensial (P1,P2). Berdasarkan hasil
pendugaan menggunakan metode VES, potensi airtanah di Kota Surakarta mempunyai volume airtanah yang tersedia
besar karena akuifer terdistribusi secara luas dan seragam.Debit airtanah berdasarkan perhitungan dengan data yang
tersedia dan asumsi-asumsi yang digunakan, maka debit airtanah di sebagian kota Surakarta adalah 1.208 m 3 /hari.
Kata kunci : Vertical Electrical Sounding, sumberdaya air, akuifer
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013