Stunting merupakan suatu permasalahan gizi kronis yang disebabkan ketidak cukupan asupan gizi dalam jangka waktu yang lama. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, di Kalimantan Barat persentase stunting mencapai 29,8% dimana lebih tinggi dari rata-rata nasional. Berdasarkan tingginya kasus stunting di Kalimantan Barat, maka diperlukan pengelompokan Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat berdasarkan faktor penyebab stunting. Tujuan dari penelitian ini melakukan pengelompokan Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat berdasarkan faktor penyebab stunting menggunakan Algoritma K-Means. Faktor penyebab stunting yang digunakan yaitu, Persentase rumah tangga yang tidak memiliki akses air minum bersih , persentase kurangnya pemberian ASI eksklusif , persentase bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir dengan selamat , persentase rumah tangga tidak memiliki fasilitas sanitasi layak . Berdasarkan hasil analisis, menggunakan jumlah cluster sebanyak 3 diperoleh kesimpulan bahwa pada klaster 1 memiliki karakteristik baik terhadap faktor penyebab stunting. Sedangkan pada klaster 2 yang terdiri dari kabupaten Bengkayang, kabupaten Sanggau dan kabupaten Melawi memiliki prioritas utama yang perlu perhatian pemerintah provinsi atau daerah yaitu terhadap pemberian air susu ibu eksklusif dan berat bayi lahir rendah lahir dengan selamat. Sedangkan karakteristik pada klaster 3 yang perlu diperhatikan yaitu rumah tangga tangga tidak memiliki akses air minum bersih dan kondisi rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas sanitasi yang layak. Pada klaster 3 terdiri dari kabupaten Landak, kabupaten Ketapang, kabupaten Sintang, kabupaten Kapuas Hulu dan kabupaten Sekadau.Kata Kunci: Stunting, Cluster, SSGI
Copyrights © 2023