Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan permasalahan kesehatan masyarakat karena tingginya kasus dan penyebaran yang meningkat serta sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Jumlah kabupaten/kota di Indonesia yang terjangkit DBD pada tahun 2020 sebanyak 477 kabupaten/kota dan pada tahun 2021 sebanyak 474 kabupaten/kota. Banyuwangi merupakan salah satu kota yang terjangkit kasus DBD, selain itu Banyuwangi merupakan kabupaten endemis dimana setiap tahunnya selalu terdapat kasus DBD dalam jumlah yang cukup tinggi. Selain tempat perkembang biakan telur faktor keluarga juga erat kaitannya dengan kejadian DBD. Faktor keluarga yang dimaksut adalah seperti perilaku penggunaan obat nyamuk, pembersihan lingkungan rumah, pemakaian kelambu, dan pengetahuan dasar mengenai demam berdarah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku keluarga dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Krajan Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional kepada 64 responden. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-Square untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil: Hasil penelitian ini dari uji statistic Chi-square didapatkan bahwa Terdapat hubungan antara pendidikan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue berdasarkan nilai p-value 0,028 (<0,05). Tidak terdapat hubungan antara perilaku keluarga dengan kejadian Demam Berdarah Dengue berdasarkan nilai p-value 0,077 (>0,05). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pengetahuan secara statistik memiliki hubungan dengan kejadian demam berdarah pada dusun Krajan. Sedangkan perilaku secara statistik tidak memiliki hubungan dengan kejadian demam berdarah di dusun Krajan.
Copyrights © 2023