Kulit imitasi merupakan kulit tiruan yang terbuat dari kompon poly urethane (PU) ataupun poly vynil chloride (PVC) sebagai bahan dasar serta penambahan kain pada lapisan bawah sebagai penguat. Salah satu komponen persyaratan mutu pada kulit sintetis menurut SNI 1294 : 2009 adalah ketebalan. Ketebalan minimal pada kulit imitasi menurut SNI tersebut adalah 0,7 mm – 0,8 mm. Selain itu data ketebalan kulit sintetis juga diperlukan sebagai acuan untuk pengujian kuat tarik ( tensile streght ) dan kuat sobek (elongation). Adapun alat ukur untuk uji ketebalan kulit imitasi dapat menggunakan mikrometer skrup, jangka sorong maupun thickness gauge. Pada penelitian ini digunakan dua alat ukur yakni jangka sorong merk Jason Ser No.367-002 dan Thickness Gauge merk Mitutoyo No.20645. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan unjuk kinerja alat dan memberikan informasi terkait dua alat uji tersebut sebagai alternatif dalam pengukuran ketebalan pada kulit imitasi . Hasil pengujian kedua alat ukur tersebut dibandingkan menggunakan ANOVA dengan probabilitas 5 % dan 1 %. Pada penelitian ini didapatkan hasil masing-masing pengukuran dengan menggunakan jangka sorong adalah : 3,3 mm, 3,1 mm, 3,1 mm , 3,1 mm, dan 3,05 mm dengan jumlah rata-rata 3,15 mm untuk thickness gauge adalah 3,1 mm, 3,05 mm, 3,08 mm, 3,14 mm dan 3,11 mm dengan jumlah rata-rata 3,10 mm. Hasil analisis ANOVA dengan probabilitas 5 % ataupun 1 % menunjukkan Fhit < F( α;k-1,n-k), sehingga dapat disimpulkann bahwa H0 diterima yang mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan nilai rata-rata yang signifikan. Hasil tersebut menggambarkan bahwa jangka sorong dan thickness gauge dapat digunakan pada pengujian ketebalan kulit imitasi. Kedua alat ini juga tidak memerlukan preparasi khusus sehingga mudah digunakan dan menambah keefektifan praktikum mahasiswa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022