Tobat merupakan suatu sikap pertobatan. Tobat adalah berbaliknya manusia kepada Allah. Melalui Sakramen Tobat, Gereja mengajak umat Katolik untuk membangun kembali relasinya dengan Allah yang rusak akibat dosa. Sebelum pandemi Covid-19, umat melakukan pengakuan dosa secara langsung di hadapan imam. Tidaklah demikian sejak muncunlya covid-19. Tujuan tulisan ini ialah untuk melihat tantangan dan peluang pastoral baru terkait sakramen tobat di masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yakni metode wawancara. Jumlah informan 10 orang mahasiswa. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui tahapan restatemen, description, dan interpretation. Restatement artinya menguraikan data yang diperoleh dengan cara baru atau menyatakan kembali pernyataan penulis artikel yang dipilih. Teknik description yakni untuk menunjukkan pola dan kecenderungan dari data. Tahap ketiga dilakukan interpretation yakni untuk menarik makna-makna, baik yang tersurat maupun yang tersirat dari data. Keseluruhan data dibaca dalam suatu kerangka kontekstual untuk dapat menganalisis signifikansi dari data yang diperoleh.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022