The importance of Christian religious teachers in mission service lies in adapting their service to the ever changing context and challenges they face. Understanding the urgency of Matthew 28:18-20 in this context influences their behavior in allocating time for learning, seeking creative solutions, adapting to technological advancements,and deepening their understanding of the Bible to provide relevant and effective service. The purpose of this study was to analyze and describe the understanding of the command to preach the gospel based on Matthew 28:18-20 for the missionary behavior of Christian religious teachers. This research was using a descriptive qualitative method with a literature review approach. Christian religious teachers who understand Matthew 28:18-20 correctly can carry out relevant preaching of the gospel, build a theological - missiological attitude through educational learning that is carried out throughout their service duties as a well-programmed teacher. Christian religious teachers as disciples of Christ are also required to be agents and models in their effective and conducive missionary service behavior in the midst of education and society so that the great commission of Christ can be achieved properly. Based on the research findings, the researcher concludes that the dimension that is the main subject of this study is the need for Christian religious teachers to have real missionary service behavior by showing exemplary, integrity and work ethic. Abstrak Pelayan misi guru agama Kristen pentingnya menyesuaikan pelayanan mereka dengan konteks yang terus berubah dan tantangan yang dihadapi. Memahami urgensi Matius 28:18-20 dalam konteks ini memengaruhi perilaku mereka dalam meluangkan waktu untuk belajar, mencari solusi kreatif, beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan memperdalam pemahaman Alkitab untuk memberikan pelayanan yang relevan dan efktif. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui gambaran pemahaman perintah untuk memberitakan Injil berdasarkan Matius 28:18-20 bagi perilaku pelayanan misi guru agama Kristen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan kajian pustaka. Guru agama Kristen yang memahami Matius 28:18-20 dengan benar dapat melaksanakan pemberitaan Injil yang relevan, membangun sikap teologis-misiologis melalui pembelajaran pendidikan yang dijalankan sepanjang tugas pengabdiannya sebagai seorang guru yang telah terprogram baik. Guru agama Kristen selaku murid Kristus juga dituntut mampu menjadi agen dan model dalam perilaku pelayanan misinya yang efektif dan kondusif di tengah lingkup pendidikan dan masyarakat agar amanat agung Kristus dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan temuan penelitian, maka peneliti berkesimpulan bahwa dimensi yang menjadi pokok bahasan utama dalam penelitian ini adalah para guru agama Kristen perlu memiliki perilaku pelayanan misi yang nyata dengan menunjukkan keteladanan, integritas dan etos kerja.
Copyrights © 2023