Pendahuluan: Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang terjadi akibat terinfeksi virus SARS CoV-2 (Severe Acute respiratory Syndrome Coronavirus-2) menjadi peristiwa yang mengancam kesehatan masyarakat seluruh dunia. Berdasarkan data Gugus Tugas COVID-19 Republik Indonesia, per tanggal 18 Maret 2021 terdapat kasus positif sebesar 1.443.853 jiwa. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta per tanggal 14 Maret 2021 menempati posisi kesebelas di Indonesia dalam jumlah pasien positif COVID-19, yaitu sebesar 30.117 (2,1%), di Kabupaten Bantul memiliki jumlah pasien yang dirawat tertinggi yaitu sebesar 4.493 jiwa. Upaya preventif terbaik yang dilakukan adalah dengan menghindari paparan virus dengan didasarkan pada PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Pengetahuan dan tindakan yang nyata dari pemerintah dan masyarakat terkait PHBS mampu menurunkan jumlah kasus COVID-19, sehingga masa pandemi COVID-19 dapat berakhir dengan cepat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku masyrakat tentang covid-19 di Dusun Plakaran kecamatan Banguntapan Bantul. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik, subjek penelitian adalah 120 masyarakat di Dusun Plakaran, Banguntapan Bantul yang memenuhi kriteria inklusi. Adapun kriteria inklusi sebagai berikut masyarakat dusun plakaran yang ber-KTP dan berdomisili di Dusun Plakaran dengan rentang usia 17- 65 tahun, bisa membaca dan menulis serta bersedia menjadi responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Hasil uji korelasi rumus korelasi Spearman p=0,007 (nilai p<0,05) dari data dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku masyarakat Dusun Plakaran Kecamatan Banguntapan Bantul terhadap COVID-19. Simpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku terhadap COVID-19.
Copyrights © 2022