Hipertensi dan DM merupakan kasus kronis yang dialami oleh usia degeneratif. Kombinasi terapi antihipertensi jangka panjang membutuhkan biaya tinggi. Analisis diperlukan untuk mengetahui efektifitas terapi dari segi biaya dalam memberikan outcome yang paling baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas biaya terapi kombinasi obat antihipertensi pada pasien BPJS dengan penyerta DM tipe II pada pasien rawat jalan di RSI NU Demak. Penelitian observasional dilakukan dengan pendekatan analisis farmakoekonomi menggunakan cost effectiveness analysis dengan menghitung nilai ACER dan ICER. Pengambilan data retrospektif menggunakan rekam medis dan melihat biaya medis langsung. Data dikelompokkan berdasarkan pola terapi kemudian dilakukan analisis efektivitas biaya pada setiap kelompok terapi. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan cara menghitung biaya medis langsung, efektivitas terapi berdasarkan target minimal tekanan darah, serta menghitung nilai ACER dan ICER. Hasil penelitian menunjukkan antihipertensi yang paling cost-effective berdasarkan ACER adalah kombinasi golongan CCB-ACEI, kombinasi Amlodipin 10 mg–Lisinopril 10 mg dengan nilai sebesar Rp.6.388,70. Nilai ICER didapatkan antihipertensi yang paling cost-effective yaitu kombinasi golongan CCB-ARB dengan terapi Amlodipin 5 mg–Valsartan 160 mg yang menunjukkan nilai sebesar Rp. – 58.401,38. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa penggunaan CCB-ARB lebih sensitif terhadap kenaikan 25% biaya dibandingkan dengan kombinasi CCB-ACEI.
Copyrights © 2023