Jurnal Fisika Unand
Vol 4 No 4: Oktober 2015

ESTIMASI NILAI PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DI SUMATERA BARAT BERDASARKAN SKENARIO GEMPA BUMI DI WILAYAH SIBERUT DENGAN MENGGUNAKAN RUMUSAN SI AND MIDORIKAWA (1999)

Denisa Syafriana (Jurusan Fisika Universitas Andalas)
Dwi Pujiastuti (Jurusan Fisika Universitas Andalas)
Andiyansyah Z Sabarani (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Padang Panjang)



Article Info

Publish Date
26 Oct 2024

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan estimasi nilai percepatan tanah maksimum di Sumatera Barat berdasarkan skenario gempa bumi di wilayah Siberut. Rumusan empiris Si and Midorikawa (1999) digunakan untuk mencari nilai percepatan tanah maksimum dan rumusan empiris Murphy O’Brein untuk mencari nilai intensitas. Skenario gempa bumi dibuat dengan variasi magnitudo yaitu 8,0 Mw, 8,5 Mw, dan 8,9 Mw, variasi kedalaman hiposenter di 50 km (zona sesar Mentawai), 20 km (zona subduksi kerak), dan 70 km (zona subduksi inter-plate). Nilai percepatan tanah maksimum untuk tiap kabupaten/kota di Sumatera Barat dihitung dengan menggunakan posisi kabupaten/kota sebagai titik acuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai percepatan tanah maksimum dan intensitas terbesar untuk semua skenario berada di pulau Siberut. Wilayah yang paling rentan terhadap kejadian gempa bumi baik di zona sesar Mentawai maupun di zona subduksi adalah Pulau Siberut dan diikuti dengan Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, dan Kota Padang. Sebagian wilayah yang berada di Kota Padang Panjang dan Kota Bukittinggi juga rentan terhadap kejadian gempa bumi.Kata kunci : gempa bumi, percepatan tanah maksimum, intensitas, Kepulauan MentawaiAbstractAn estimation of peak ground acceleration values estimated in West Sumatra based on earthquake scenario in the Siberut area has been performed. Si and Midorikawa (1999) empirical formula was used to estimate peak ground acceleration value and Murphy O'Brein empirical formula was used to calculate the intensity value. Scenarios of earthquake were made with various magnitude i.e 8,0 Mw, 8,5 Mw and 8,9 Mw, various hypocenter depth 50 km (Mentawai fault zone), 20 km (subduction crust zone), and 70 km (subduction inter-plate zone). Peak ground acceleration value of each district/city in West Sumatra were calculated using the position of district/city as a reference point. The result of analysis shows that the Siberut island has the highest peak ground acceleration of value and intensity value for all scenarios. The most susceptible area to the earthquake event both in the Mentawai fault zone as well as in the subduction zone is Siberut Island and followed by Pariaman City, Padang Pariaman District, Agam District, and Padang City. Some areas in Padang Panjang City and Bukittinggi City are also suceptible to earthquake event.Keywords: earthquake, peak ground acceleration, intensity, Mentawai island

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

jfu

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences Electrical & Electronics Engineering Energy Materials Science & Nanotechnology Physics

Description

Makalah yang dapat dipublikasikan dalam jurnal ini adalah makalah dalam bidang Fisika meliputi Fisika Atmosfir, Fisika Bumi, Fisika Intrumentasi, Fisika Material, Fisika Nuklir, Fisika Radiasi, Fisika Komputasi, Fisika Teori, Biofisika, ataupun bidang lain yang masih ada kaitannya dengan ilmu ...