Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KARAKTERISTIK FREKUENSI KRITIS (foF2), KETINGGIAN SEMU (h’F) DAN SPREAD F LAPISAN IONOSFER PADA KEJADIAN GEMPA PARIAMAN 30 SEPTEMBER 2009 Pujiastuti, Dwi; Taufiqurrahman, Edwards; Saragih, Rika Desrina; Daniati, Sumi; Ednofri, Ednofri; Mustafa, Badrul
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Fisika
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.548 KB)

Abstract

Telah dilakukan analisis kualitatif untuk melihat korelasi antara aktivitas seismik sebelum gempa Pariaman (30 September 2009) dengan kondisi lapisan F ionosfer.  Korelasi dilakukan dengan membandingkan anomali frekuensi kritis lapisan  F ionosfer (foF2), anomali ketinggian semu lapisan F ionosfer (h’F) dan kejadian Spread F.   Data ionosfer yang digunakan adalah ionogram yang diperoleh dari ionosonda FMCW di LAPAN, Palupuh, Sumatera Barat, Indonesia.  Proses scalling ionogram  dilakukan terlebih dahulu untuk mendapatkan nilai harian harian foF2, h’F  dan melihat ada atau tidaknya kemunculan Spread F sebelum terjadinya gempa Pariaman. Nilai harian foF2 dan h’F yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan median bulanannya untuk  melihat anomali yang muncul. Sebagai data pembanding digunakan data geomagnetik (indeks Dst) yang diberikan oleh WDC Kyoto University dan data X-Ray Solar Flare selama periode pengamatan tersebut. Dari hasil  analisis terlihat adanya anomali foF2 pada tanggal 23, 25, 27 dan 30 September 2009, anomali h’F pada tanggal 23, 25, 26, 27, 28 dan 29  September 2009 dan Spread F terlihat pada tanggal  24, 25 dan 29 September 2009. Adanya anomali foF2, h’F dan Spread F pada kurun waktu tersebut diprediksi merupakan prekursor gempa pariaman 2009 karena pada periode tersebut aktivitas geomagnetik  dan mataharinya dalam kondisi normal. Katakunci: ionosfer, foF2, h’F, Spread F, prekursor.
Studi Kegempaan Vulkanik Gunungapi Marapi Sumatera Barat Pujiastuti, Dwi
Jurnal Ilmu Fisika Vol 1, No 2 (2009): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1876.141 KB) | DOI: 10.25077/jif.1.2.28-38.2009

Abstract

Telah dilakukan analisis data gempa vulkanik gunungapi Marapi Sumatera Barat dari tahun 2000 sampai tahun 2006 untuk menentukan besarnya nilai intensitas, posisi episenter, hiposenter dan tingkat keaktifan. Data yang digunakan adalah data dengan skala magnitudo ≥ 1 SR. Perhitungan intensitas maksimum dan intensitas menggunakan model empiris Gutenberg Richter. Hasil penelitian menunjukkan daerah Koto Baru, Batusangkar, Bukittinggi memiliki intensitas maksimum 5,1 MMI, nilai intensitas 5,09 MMI dan nilai intensitas maksimum rata-rata 2,82 MMI, 2,82 MMA dan 2,81 MMI. Perbedaan intensitas sangat kecil karena jarak ketiga daerah tersebut terhadap pusat gempa terlalu kecil. Posisi episenter umumny tersebar di puncak gunung, sebagian di pinggang gunung dan daerah pemukiman penduduk. Hiposenter berkisar antara 1 sampai 30 km. Keaktifannya meningkat pada bulan Juni dan Juli kecuali tahun 2004 pada bulan Oktober, November, Desember keaktifannya meningkat karena dipengaruhi gempa tektonik di Gunung Rajo
ANALISIS KEJADIAN SPREAD F IONOSFER PADA GEMPA SOLOK 6 MARET 2007 Pujiastuti, Dwi; Mustafa, Badrul
Jurnal Ilmu Fisika Vol 5, No 2 (2013): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.934 KB) | DOI: 10.25077/jif.5.2.52-64.2013

Abstract

Analisis kejadian Spread F menggunakan data ionosonda FMCW di stasiun pengamat dirgantara LAPAN Kototabang telah dilakukan untuk melihat keterkaitan antara kejadian gempa bumi Solok dengan kemunculan Spread F. Dari hasil pengamatan pada tanggal 20 Februari sampai 20 Maret 2007 kemunculan Spread F terjadi pada tanggal 2, 3 dan 5 Maret 2007. Kemunculan Spread F tersebut diprediksi sebagai prekusor gempa bumi Solok yang terjadi pada tanggal 6 Maret 2007 karena pada saat itu aktivitas geomagnet dan matahari dalam kondisi normal. Setelah gempa Solok aktivitas ionosfer kembali menunjukkan kondisi yang normal.
Penentuan Tinggi dan Waktu Tempuh Penjalaran Gelombang Tsunami Menggunakan Model Numerik Linier Tunami N1 di Pantai Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman Sumatera Barat Pujiastuti, Dwi
Jurnal Ilmu Fisika Vol 1, No 1 (2009): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1909.785 KB) | DOI: 10.25077/jif.1.1.17-25.2009

Abstract

Penelitian ini difokuskan untuk menentukan tinggi dan waktu tempuh serta visualisasi penjalaran gelombang tsunami dari pusat pembangkitan sampai kawasan pantai menggunakan model numerik linier TUNAMI N1. Dalam penelitian ini digunakan tiga model skenario penjalaran gelombang tsunami yaitu untuk magnitudo (Mw) 7,5, 8,0 dan 8,5 dengan titik koordinat gempa 99,3 BT dan 3,3 LS. Hasil penelitian di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman menyatakan bahwa terjadi penurunan muka air laut setelah terjadinya gempa besar sebelum gelombang tsunami sampai di titik tinjauan. Tinggi gelombang tsunami paling besar dihasilkan pada skenario pemodelan Mw 8,5. Daerah yang mengalami tinggi gelombang paling besar adalah Ketaping (4,50 m), selanjutnya disusul oleh Pariaman Tengah (3,85 m) dan terakhir Sungai Limau (3,09 m). Waktu tempuh penjalaran gelombang tsunami dari pusat pembangkitan ke titik tinjau pasang surut paling cepat dihasilkan pada pemodelan skenario Mw 8,5. Daerah yang paling cepat dihantam gelombang tsunami setelah terjadinya gempa adalah Ketaping (2545 detik), selanjutnya disusul oleh Pariaman Tengah (2659 detik) dan terakhir di Sungai Limau (3057 detik)
ANALISIS EFEK KARBON DIOKSIDA (CO2) TERHADAP KENAIKAN TEMPERATUR DI BUKIT KOTOTABANGTAHUN 2005 – 2009 Pujiastuti, Dwi
Jurnal Ilmu Fisika Vol 2, No 2 (2010): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.555 KB) | DOI: 10.25077/jif.2.2.56-67.2010

Abstract

Analysis of radiative forcing of carbon dioxide (CO2) by using IPCC (Intergovermental on Panel Climate Change) method over Bukit Kototabang (Agam, West Sumatera) for period of 2005 to 2009 has been conducted. The result is correlated with temperature deviation which measured by using AWS (Automatic Weather Station). Result showed that CO2 concentration increased from 375.256 ppm in 2005 to 381.736 ppm in 2009 but still below the global CO2 concentration in every year. In addition, CO2 radiative forcing has derived increased from 1.605 Wm-2 in 2005 to 1.697 Wm-2 in 2009 but still below the global CO2 radiative forcing. Concentration of CO2 has the same trend with CO2 radiative forcing. Temperature deviation was influenced by CO2 radiative forcing but with low correlation coefficient, about 6.9%. It can be concluded that the CO2 radiative forcing is not the main factor which is influences the temperature deviation in Bukit Kototabang.
VISUALISASI PENJALARAN GELOMBANG TSUNAMI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT Pujiastuti, Dwi
Jurnal Ilmu Fisika Vol 2, No 1 (2010): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.158 KB) | DOI: 10.25077/jif.2.1.24-35.2010

Abstract

Penelitian ini difokuskan untuk melihat pola penjalaran gelombang tsunami dari pusat pembangkitan sampai kawasan pantai Pesisir Selatan Sumatera Barat dengan menggunakan model numerik linier Tunami N3. Dalam penelitian ini digunakan tiga model skenario penjalaran gelombang tsunami yaitu untuk magnitudo (Mw) 7,5, 8,0 dan 8,5 dengan titik koordinat gempa 99.3 BT dan -3,3 LS. Dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa tinggi gelombang tsunami paling besar dihasilkan pada skcnario pemodelan dengan magnitodo 8,5.
Estimasi Intensitas Gempa Bumi Dan Percepatan Tanah Maksimum Kota Padang Berdasarkan Data Historis Gempa 1976-2016 di Wilayah Mentawai Pujiastuti, Dwi; Nofaslah, Rido; Budiman, Arif
Jurnal Ilmu Fisika Vol 9, No 2 (2017): Published in September 2017
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.285 KB) | DOI: 10.25077/jif.9.2.110-120.2017

Abstract

Telah dilakukan estimasi nilai intensitas gempa bumi dan percepatan tanah maksimum di Kota Padang  berdasarkan data historis gempa 1976-2016 di wilayah  Mentawai.  Rumusan empiris Si and Midorikawa (1999) digunakan untuk menghitung percepatan tanah maksimum dan rumusan empiris Murphy O’Brein untuk menghitung intensitas gempa. Data yang digunakan diperoleh dari USGS untuk gempa di wilayah Mentawai dengan dengan kekuatan ≥ 5 SR dan kedalaman ≤ 70 km dari tahun 1976 – 2016.  Daerah penelitian dibatasi oleh  1.1o LS - 0,4o LU dan 100,05o BT – 100,35o BT yang dibagi dengan jarak grid 0,02o sehingga didapatkan 208 titik penghitungan. Intensitas gempa dan percepatan tanah maksimum dihitung berdasarkan data gempa di wilayah intraplate dan interplate. Dari hasil pengolahan data didapatkan peta  percepatan tanah maksimum dan intensitas gempa Kota Padang dari kedua wilayah gempa tersebut.. Nilai percepatan tanah maksimum terbesar di Kota Padang akibat gempa di wilayah interplate segmen Mentawai berkisar antara  57,89 cm/s2 sampai 119,69 cm/s2. Kecamatan dengan percepatan tanah maksimum akibat gempa di wilayah interplate adalah Kecamatan Bungus Teluk Kabung yaitu berkisar antara 106,21 cm/s2 sampai 119,69 cm/s2  dengan intensitas gempa sebesar VI - VII MMI. Nilai percepatan tanah maksimum di Kota Padang akibat gempa di segmen intraplate wilayah Mentawai berkisar antara sebesar 830,38 cm/s2 sampai 956,75 cm/s2 yaitu di  Kecamatan Padang Selatan dan Padang Barat dan mengecil ke arah timur Kota Padang. Intensitas gempa Kota Padang akibat gempa intraplate adalah sekitar IX MMI. Dampak  gempa dengan intensitas IX  menimbulkan kondisi kerusakan yang parah yang ditandai dengan adanya gejala kerusakan pada struktur bangunan, dan muncul gejala likuifaksi di area alluvial atau pasir.  Kata kunci :  Gempa bumi, Intensitas, MMI, Percepatan tanah, interplate, intraplate            
Analisis Kecocokan Nilai Percepatan Tanah Kota Padang Berdasarkan Perhitungan Secara Empiris Dengan Data Percepatan Tanah Dari Akselerograf Yang Terpasang Di Stasiun Maritim Teluk Bayur Padang Pujiastuti, Dwi; Gustiana, Fitri; Minangsih, Maya; Arifin, Hamdy
Jurnal Ilmu Fisika Vol 10, No 2 (2018): Published in September 2018
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1086.97 KB) | DOI: 10.25077/jif.10.2.103-112.2018

Abstract

Telah dilakukan perhitungan beberapa nilai percepatan tanah kota Padang akibat gempa bumi dari Segmen Mentawai dari beberapa persamaan empiris yang divalidasi   dengan data percepatan tanah dari akselerograf yang terpasang di Stasiun Maritim Teluk Bayur Padang. Data gempa yang digunakan adalah data gempa dari  Segmen Mentawai dari tahun 2013 – 2017 yang terekam di akselerograf  Stasiun Maritim Telukbayur Padang. Digunakan 4 rumusan empiris, yaitu Mc.Guire, Fukushima-Tanaka, Esteva, dan Donovan. Hasil validasi menunjukkan bahwa rumusan Fukushima-Tanaka merupakan rumusan paling cocok  digunakan untuk Kota Padang dengan persentase kesalahan rata-rata terendah sebesar 51%, sedangkan 3 rumusan lainnya mempunyai persentase kesalahan rata-rata yaitu Mc.Guire 396%, Esteva 74%, dan Donovan 861%. Kata kunci :  Gempa bumi, percepatan tanah, akselerograf, persamaan empiris
Analisis Deformasi Praseismik Stasiun GPS Akibat Gempa di Segmen Mentawai Februari 2008 Pujiastuti, Dwi; Arisa, Deasy; Br. Sitanggang, Regina Mai Anggriani; Hilma, Annisa Zahratul
Jurnal Ilmu Fisika Vol 12, No 1 (2020): Published in March 2020
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.206 KB) | DOI: 10.25077/jif.12.1.35-43.2020

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk melihat bentuk deformasi yang terjadi  pada tahap praseismik gempa di Segmen Mentawai akibat gempa Februari 2008.   Data GPS diolah menggunakan software GAMIT/GLOBK untuk mendapatkan koordinat estimasi beserta besar vektor pergeseran dari 7 stasiun GPS SuGAR di sekitar episenter gempa pada Day of Year (DoY) 01 sampai DoY 054 yang terjadi sebelum gempa Februari 2008. Hasil penelitian deformasi praseismik dari gempa Mentawai 2008  memperlihatkan tidak adanya anomali deformasi berupa akselerasi deformasi di 7 stasiun yang diamati.  Nilai  koordinat harian dari setiap  stasiun hanya berubah dalam fraksi millimeter. Arah deformasi pada tahap praseismik  sesuai dengan arah laju penunjaman Lempeng India-Australia terhadap Eurasia yaitu North – East dengan besar deformasi stasiun BSAT  (Bulasat) 5,9 mm, PRKB (Parak Batu) 4,2 mm, SLBU (Silabu) 103,46 mm, SMGY (Saumangayang) 35,16 mm, KTET (Katiet) 96,9 mm, PPNJ (Pulau Siburu) 0,77 mm, dan MKMK (Muko muko) 3,6 mm.  Terjadi pemusatan energi pada daerah Pulau Sipora dan Pulau Pagai Utara yang ditandai dengan besarnya deformasi stasiun KTET, SLBU, dan SMGY dibandingkan stasiun BSAT, PRKB, PPNJ, dan MKMK pada tahap praseismik. Hal ini dibuktikan dengan posisi episenter Gempa Mentawai 2008 yang berada di daerah ini.
Analisis Anomali Ketinggian Semu Lapisan F Ionosfer (h'F) sebagai Prekursor Terjadinya Gempa Laut (Studi Kasus terhadap 2 Sampel Gempa Laut di Sumatera Barat) Rika Desrina Saragih; Dwi Pujiastuti; Ednofri -
Jurnal Fisika Unand Vol 2 No 4: Oktober 2013
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.179 KB) | DOI: 10.25077/jfu.2.4.%p.2013

Abstract

Telah dilakukan analisis kualitatif untuk korelasi antara aktivitas seismik sebelum gempa besar (M ≥ 5 SR) dengan ketinggian semu lapisan F ionosfer (h’F) untuk 2 sampel gempa laut di Sumatera Barat.  Sampel gempa laut yang dipilih adalah gempa Pariaman (30 September 2009) dan  gempa Pesisir Selatan (07 Februari 2013).  Data ionosfer yang digunakan adalah ionogram yang diperoleh dari ionosonda Frequency Modulation Continous Wave (FMCW) di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Palupuh, Sumatera Barat.  Proses scaling ionogram untuk kedua gempa selama 7 hari sebelum gempa dilakukan dan diproses lebih lanjut untuk mendapatkan nilai variasi harian h’F.  Nilai variasi harian h’F kemudian dibandingkan dengan nilai mediannya untuk melihat anomali yang muncul.  Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa untuk kedua sampel gempa, prekursor mulai muncul pada saat 7 hari sebelum gempa.  Total munculnya prekursor untuk gempa Pariaman sebanyak 7 kali dan untuk gempa Pesisir Selatan sebanyak 2 kali.  Perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh perbedaan karakteristik dari kedua gempa.
Co-Authors Adrial, Rico Afdal Afdal Afdal Afdal Afdal, Afdal Afdhal Muttaqin Afrizal Afrizal Ahmad Fauzi Pohan Ahmad Furqan Alifvia Daswita Alimin Mahyudin Andiyansyah Sabarani Andiyansyah Z Sabarani Annisa Zahratul Hilma Annisa Zahratul Hilma Ardian Putra Ardian Putra Ardian Putra Ari Febriana Kabisat Arif Budiman Arif Budiman Ariqah Ardelia Arisa, Deasy Asep Firman Ilahi Astuti Astuti - Astuti Astuti Astuti Astuti Atin Nur Aulia Atin Nur Aulia Aulia Latifah Aulya Rahayu Badrul Mustafa Badrul Mustafa, Badrul Br. Sitanggang, Regina Mai Anggriani Dahyunir Dahlan Damayanti, Elok Daz Edwiza, Daz Deasy Arisa Deasy Arisa Deasy Arisa Dedi Mardiansyah Denisa Syafriana Desi Indriani Dian Fitriyani Dian Fitriyani Dian Milvita Diana Saputri Dika Aprilia Susanti Dimas Pramudito Dwi Puryanti Ednofri - Ednofri - Ednofri Ednofri, Ednofri Edwards Taufiqurrahman, Edwards Ekarama Putri Eldiani Arifya Elistia Liza Namigo, Elistia Elvaswer Elvaswer Fadilla Monica Fadilla Monica Feriska Handayani Irka, Feriska Handayani Fery Kurnia Sandi Fhatihatul Rahmi Fitri Gustiana Fitri Gustiana Friska Puji Lestari Gustiana, Fitri Hamdy Arifin Hamdy Arifin Hamdy Arifin, Hamdy Hanif Hidayat Harmadi Harmadi Herifa - Hilma, Annisa Zahratul Ikhwan Safrima Illona giovanni, Vannessa Imam Taufik Imam Taufiq Indah Putri Utami Indri Septiani Iqbal Ramadhan Irma Kurniawati Jarnal Witarsa Koko Ondara Lina Handayani Lusi Fitrian Sani Luthfia Hafizhah M. Arif Mairisdawenti - Marlisa Marlisa Marzuki Marzuki Marzuki Marzuki Maya Minangsih Maya Minangsih Mayang Putri Andini Mayola Fariza Meqorry Yusfi Minangsih, Maya Mochammad Imron Awalludin Mohammad Ali Shafii Mora Mora Muhamad Rizki Agfustian Muhammad Arif Muhammad Kahfi Muhammad Razi Muhammad Ridho Amirudin Muldarisnur, Mulda Mutya Vonnisa Nadila Syarah Nadya Rezky Ananda Naela Amalia Zulfa Nini Firmawati Nofaslah, Rido Novia Anggraini Novia Dwi Agusri Nurdin Nurdin Nurul Annisa Nurul Hasanah Okci Mardoli Rachmad Billyanto Rachmad Billyanto Rachmad Billyanto Rahma Fidia Rahmad Aperus Rahmad Aperus Rahmad Baihaqi Rahmat Rasyid Rahmi Nanda Pertiwi Ramacos Fardela Regina Mai Anggriani Regina Mai Anggriani Br. Sitanggang Rido Nofaslah Rido Nofaslah Rika Desrina Saragih Rika Desrina Saragih Riska Wulan Dari Rita Ummi Sahida Tanjung Rohadatul Aisy Syafda Solly Aryza Sri Handani Sri Oktamuliani Sri Wahyuni Sucy Lestari Wirma Sumi Daniati, Sumi Titi Anggono Toni Widianto Trengginas Eka Putra Sutantyo Trevi Jayanti Puspasari Usna, Sri Rahayu Alfitri Velli Shinta Violina Oktaviani Vira Friska Wendi Harjupa Widi Satria Indriani Wildan Hafni Wiwit Reflidawati Yoci Darwita Putri Yoci Darwita Putri Yudi Darma Zulfi Zulfi Abdullah