Diabetes melitus merupakan keadaan atau kondisi kronis yang terjadi dikarenakan bila ada peningkatan kadar glukosa dalam darah karena tubuh tidak dapat menghasilkan insulin atau menggunakan insulin secara efektif. Kurangnya insulin atau ketidakmampuan sel untuk merespon insulin menyebabkan hiperglikemia dan kadar glukosa darah tinggi yang merupakan ciri khas penyakit tersebut. Untuk tanda dan gejala untuk diabetes melitus tipe II adalah poliuria, polidipsia, polifagia, pruritus, infeksi kulit, vaginitis, kelemahan, rasa lelah dan pusing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko riwayat keluarga, stress, dan aktivitas fisik terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2 pada masyarakat usia produktif (15-44 Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Unaaha Tahun 2021. Penelitian ini kuantitatif dengan desain studi case control yaitu rancangan penelitian jenis analitik observasional yang dilakukan dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh pasien usia 15-44 tahun yang datang berobat di poli umum Puskesmas Unaaha pada bulan Januari-Desember di tahun 2021 sebanyak 80 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 orang yang terdiri dari 40 kasus dan 40 kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan unit populasi diambil secara keseluruhan dari total populasi (total sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat keluarga diperoleh nilai OR= 6, 321 (CI ; 2,351 -16,513), stress nilai OR=3,857 (CI ; 1,526-9,750), dan aktivitas fisik nilai OR yaitu 5,211(CI; 1,870-14,520). Dari 80 sampel penelitian yang digunakan dapat disimpulkan bahwa variabel riwayat keluarga, stress, dan aktivitas fisik merupakan faktor risiko terhadap kejadian diabetes melitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Unaaha tahun 2021. Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe 2, Riwayat Keluarga, Stress, Aktivitas Fisik.
Copyrights © 2023