Kondisi pandemi Covid-19 yang mencekam sejak Tahun 2020 lalu, membuat sektor pendidikan merasakan dampak yang menghambat proses pembelajaran. Warga sekolah harus dihadapkan dengan sulitnya pembelajaran daring karena sistemnya berubah dari offline menjadi online. Banyaknya kasus kekurangan dalam problematika pembelajaran daring ini, karena akses yang digunakan cukup menyulitkan sehingga. menurunnya kualitas belajar pada anak, terkhusus pada anak usia sekolah dasar yang masih membutuhkan bimbingan. Keberadaan pondok pesantren salafi di tengah-tengah masyarakat ternyata menjadi solusi bagi orangtua untuk memasukkan anak kedalamnya, karena dirasa lebih efektif untuk menambah keilmuan bagi anak ketimbang anak tidak belajar di rumah. Hal ini terjadi karena di pondok pesantren anak lebih banyak waktu belajar, dan aktivitasnya terjamin. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang bersumber dari data primer dan skunder. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa observasi, wawancara, pustaka, dan dokumentasi. Dengan bentuk analisis data yang berbasis studi kasus. Adapun hasil penelitian yang penulis dapatkan, yaitu bahwasanya pondok pesantren salafi memiliki peran langsung dalam proses pembelajaran Agama Islam pada anak usia sekolah dasar. Dimana peranannya meliputi pesantren sebagai lembaga pendidikan, pesantren sebagai lembaga keagamaan yang melakukan kontrol-sosial, dan pesantren sebagai lembaga keagamaan yang melakukan kontrol-rekayasa. Dalam proses pembelajarannya pondok pesantren menggunakan metode sorogan wetonan dan bandongan serta hafalan. Yang membedakan adalah pondok pesantren salafi menggunakan pendekatan kajian kitab kuning. Untuk anak usia sekolah dasar hanya berfokus pada pendidikan Al-Qur’an, selebihnya akan dikembalikan pada kemampuan pada individu masing-masing
Copyrights © 2023