Era digitalisasi yang menggelat telah menghantam dan memporakporandakan pemikiran yang selama ini terlalu mengikuti prosedure yang ribet dan berteletele, yang tak pernah diduga tetapi menjadi kenyataan. Banyak yang kuatir tetapi tidak sedikit yang paham dengan peradaban baru, terutama bagi kalangan usia millenial. Dunia menjadi terasa lebih sempit karena dengan mudah dapat dijelajah. Perusahaan yang tidak segera menyikapi dan tetap berpikir dan bertindak dengan cara lama (konvensional) menjadi roboh dan tergilas seketika. Yang tidak memiliki modal yang cukup dan tiba-tiba dapat melesat hingga menjadi konglomerat. Kemauan dan keberanian berinovasi menjadi kunci yang memegang peranan penting karena hadirnya teknologi digitalisasi. Orang-orang muda dan memiliki daya juang dengan semangat sangat dimungkinkan untuk tampil dalam peradaban baru ini. Yutuber, influenser menjadi orang yang sangat berhasil dari sisi pendapatan; pekerjaan yang semula tak terpikirkan. Bagi Indonesia sangat berpeluang dalam memanfaatkan bisnis digital, tetapi sekaligus menjadi ancaman sebab Indonesia sedang berjalan dalam Era Bonus Demografi, hingga tahun 2023; penduduk usia produktif mendominasi dari total penduduk. Kepada mereka harus denga gencar disampaikan tentang pemahaman-pemahaman baru khususnya menyangkut digitalisasi. Peserta didik menjadi bagian yang sangat penting dan strategis dalam pemahaman digitalisasi (bisnis digital); para pendidik, guru dan dosen, peneliti dan cerdik pandai menjadi agent penyampai informasi agar negara bisa memenangkan kompetisi kemajuan di masa datang. Peningkatan kemampuan dan kapasitas SDM melalui dunia Pendidikan (formal, informal), terutama dunia pendidikan tinggi; selain mencerdaskan melalui pendidikan, penelitian dan tidak kalah pentingnya yakni pengabdian terhadap masyarakatnya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023