Merokok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan membakar rokok/tembakau setelah itu menghirup/menghisap asapnya. Jumlah perokok dewasa aktif di Indonesia terus meningkat selama 10 tahun terakhir. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa rokok mengandung zat kimia berbahaya seperti nikotin, tar dan beberapa logam berat yang beracun bagi manusia seperti arsenik. Arsenik didalam tubuh akan merusak sel beta pada pankreas dan men resistensi insulin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan yang bermakna antara kadar arsenik dalam darah terhadap kadar insulin pada perokok aktif di Cipinang Besar Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional dan teknik quota sampling. Pemeriksaan kadar arsenik dalam darah dikerjakan pada alat Agilent 7700 metode ICP-MS dengan sampel darah EDTA dan kadar insulin darah dikerjakan pada alat Architech iSystem metode CMIA dengan sampel serum. Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata kadar arsenik dalam darah sebesar 0,340 µg/dL dan untuk kadar insulin darah rata-rata 6,620 µIU/mL. Uji statistik penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman’s rho dengan nilai signifikansi 0,208 (p-value > 0,05), disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar arsenik dalam darah dan kadar insulin darah pada penelitian ini
Copyrights © 2023