Terapi suatu obat yang bersamaan dengan konsumsi makanan dapat mempengaruhi efektivitas obat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praperlakuan jus kubis bunga (Brassica oleracea L. var. botrytis L.) terhadap aktivitas diklofenak dalam terapi inflamasi pada tikus putih jantan galur Wistar. Tiga puluh ekor tikus dibagi enam kelompok secara acak. Kelompok I (kontrol negatif) hanya diberi aquadest, kelompok II (kontrol positif) diberikan perlakuan natrium diklofenak dosis 5,04 mg/kg BB secara peroral. Kelompok III diberi praperlakuan jus kubis bunga dosis 20 ml/kg BB 1 jam sebelum perlakuan natrium diklofenak. Kelompok IV diberi praperlakuan jus kubis bunga dosis 20 ml/kg BB 1 hari sebelum perlakuan natrium diklofenak. Kelompok V diberi praperlakuan jus kubis bunga dosis tunggal 20 ml/kg BB selama 3 hari sebelum perlakuan natrium diklofenak dan kelompok VI diberi praperlakuan jus kubis bunga dosis tunggal 20 ml/kg BB selama 5 hari sebelum perlakuan natrium diklofenak. Tiga puluh menit setelah perlakuan natrium diklofenak, kemudian telapak kaki tikus diinjeksi dengan karagenin 1% sebanyak 0,10 ml secara subplantar. Volume udema diukur dari jam ke-0 sampai jam ke-5 setelah injeksi karagenin menggunakan pletismometer. Hasil analisa statistik data AUC dan DAI menunjukkan bahwa praperlakuan jus kubis bunga yang diberikan 1 jam sebelum pemberian natrium diklofenak tidak memperlihatkan perubahan yang bermakna terhadap kontrol positif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praperlakuan jus kubis bunga selama 3 hari dan 5 hari mampu menurunkan daya antiinflamasi dari diklofenak, sehingga terapi inflamasi dengan diklofenak menjadi tidak maksimal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2011