Model hybrid learning adalah model pembelajaran pembelajaran yang menggunakan teknologi dan menggabungkan berbagai gaya pembelajaran, model penyampaian, dan pengajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan model hybrid learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam penerapannya. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi program dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yang melibatkan observasi, dokumentasi, dan wawancara semi-terstruktur sebagai sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persiapan dalam penerapan model hybrid learning memerlukan waktu, baik dalam persiapan sarana dan prasarana di sekolah maupun persiapan guru sebelum memulai pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan adalah Google Meet dan Google Classroom. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan berbagai bentuk evaluasi yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Evaluasi penerapan model hybrid learning dilakukan setiap hari melalui aplikasi dari dinas pendidikan, serta evaluasi mandiri oleh pihak sekolah setiap bulan. Dalam penelitian ini, terdapat tiga faktor pendukung dan lima faktor penghambat dalam penerapan model hybrid learning. Penemuan faktor-faktor pendukung dan penghambat ini diharapkan dapat membantu pengembangan dan perbaikan implementasi model hybrid learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Copyrights © 2023