Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional akibat dari geo-historis dan geo-politiknya. Dari hal itu membuat pandangan bahasa Inggris itu penting dan perlu, sekaligus mencampur-adukkan bahasa agar terlihat keren. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sistem pendidikan mengukuhkan imperialisme dan hegemoni budaya dalam bentuk bahasa Inggris. Dalam penelitian ini menggunakan landasan teori sebagai penunjang di antaranya: pedagogi kritis, hegemoni, dan imperialisme linguistik. Metode penelitian menggunakan paradigma konstruktivisme kritis dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara semi-struktur terhadap tiga narasumber. Analisis data menggunakan teknik pengodingan terdiri dari pengodean terbuka, aksial, dan selektif. Hasil dan kesimpulannya bahwa dalam institusi pendidikan terdapat kurikulum, dominasi politik, budaya, ekonomi, ideologi, relasi sosial, dan metode pengajaran yang mengukuhkan imperialisme bahasa Inggris. Didukung dengan hegemoni dari kepemimpinan intelektual dan moral, serta ketidaksetaraan struktural dan budaya. Pandangan narasumber terhadap bahasa Inggris juga dipengaruhi oleh keadaan dan kesadaran sosial.
Copyrights © 2023