Harimau Sumatera merupakan subspesies harimau yang masih bertahan hidup di Indonesia. Salah satu komponen utama yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup Harimau Sumatera adalah satwa mangsa. Populasi Harimau Sumatera saat ini mengalami penurunan dan keberadaannya sulit di temukan, hal ini disebabkan oleh kurangnya satwa mangsa akibat rusaknya habitat dan perburuan liar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi satwa mangsa dan menghitung kelimpahan satwa mangsa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengamatan terkonsentrasi (consentration count) yaitu pengambilan data yang dilaksanakan terkonsentrasi pada suatu titik yang diduga sebagai tempat perjumpaan satwa tinggi dengan menggunakan kamera jebakan. Kamera jebakan dipasang di 5 lokasi, pada batang pohon dengan ketinggian rata-rata 40-45 cm di atas tanah, posisi kamera menghadap ke jalur pada jarak 3 meter dari pinggir jalur. Data yang diidentifikasi adalah tingkat perjumpaan, kepadatan dan keanekaragaman jenis satwa mangsa. Ditemukan 11 jenis satwa mangsa Harimau Sumatera pada Area Konservasi Prof. Sumitro Djojohadikusumo. Tingkat perjumpaan satwa mangsa 346,5 per100 hari, kepadatan 0,0512 individu/ha dan indeks keanekaragaman jenis nya 1,4. Satwa mangsa yang mempunyai kepadatan tinggi yaitu Babi hutan dan Beruk masing-masing dengan nilai 0,0237 individu/ha dan 0,0187individu/ha.
Copyrights © 2022