Hospitalisasi merupakan penyebab stress bagi anak terutama perpisahan dengan lingkungan keluarga. Kecemasan adalah perasaan yang dialami oleh anak yang timbul akibat hospitalisasi, biasanya dimunculkan dengan anak menangis dan takut pada orang baru. Bermain merupakan terapi yang dilakukan pada anak yang menjalani hospitalisasi, dimana metode ini dapat mengurangi konflik dan kecemasan yang dialami anak. Pada saat bermain anak akan mampu mengekspresikan perasaan frustasi, permusuhan, serta rasa marah, sehingga anak dapat melupakan ketegangan dan mampu beradaptasi terhadap kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap kecemasan anak yang menjalani hospitalisasi.Variabel independen adalah terapi bermain dan variabel dependennya adalah kecemasan.Desain penelitian menggunakan pendekatan one group pra-post test design dengan jumlah sampel 27 responden.Data penelitian diambil dengan memberikan kuesioner kepada responden, setelah terkumpul data dianalisa dengan Uji Wilcoxon.Hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak
18 responden (67%), sebagian besar responden belum pernah dirawat di rumah sakit sebanyak 19 responden (71%), sebagian responden berusia 6 tahun sebanyak 14 responden (52%), responden terbanyak sebelum diberikan terapi bermain memiliki tingkat kecemasan Oversensitivity sebanyak 15 responden (55%) dan setelah diberikan terapi bermain didapatkan 13 orang mengalami perubahan/penurunan skor/skala. Berdasarkan uji statistik terdapat pengaruh terapi bermain dengan kecemasan, dengan tingkat kesignifikansinya 0,000 dimana Ï
Copyrights © 2015