Hendro Djoko Tjahjono
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KADAR ASAM URAT (GOUT) PADA LAKI-LAKI DEWASA DI RT 04 RW 03 SIMOMULYO BARU SURABAYA Astuti, Setyo Tri Wardhani; Tjahjono, Hendro Djoko
S1 Keperawatan Vol 3, No 2 (2014): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Asam urat merupakan hasil metabolisme purin. Kadar asam urat normal pria 3,0-7,0 mg/dl. Beberapa faktor yang memengaruhi adalah faktor genetik, diet tinggi purin, alkohol, obesitas, usia. Insiden gout sebesar 1-2% terutama pada pria. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kadar asam urat (gout) pada laki-laki dewasa di RT 04 RW 03 Simomulyo Baru, Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian “ Korelasi ”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga laki-laki dengan kadar asam urat > 7,0 mg/dl sejumlah 40 orang. Sampling dalam penelitian ini adalah Simple random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner, kemudian dilakukan rekapitulasi data, setelah itu di konfirmasikan dalam bentuk tabel frekuensi dan uji bivariat menggunakan chi square dengan nilai p-value sebesar α >0,05. Hasil penelitian ini, faktor genetik dengan nilai p-value 0,018 < α = 0,05, faktor diet tinggi purin dengan nilai p-value 0,003 < α =0,05, faktor alkohol dengan nilai p-value 0,032 < α =0,05, faktor obesitas dengan nilai p-value 0,053 > α =0,05, faktor usia dengan nilai p-value 0,141 > α =0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor yang dominan adalah faktor alkohol. Pengawasan dan pemberian informasi yang baik dapat meminimalkan warga untuk tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. Kata kunci: Kadar Asam Urat, Laki-Laki
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN ANAK YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG MIRAH DELIMA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Hela, Maria; Tjahjono, Hendro Djoko
S1 Keperawatan Vol 4, No 1 (2015): Keperawatan
Publisher : S1 Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.62 KB)

Abstract

Hospitalisasi merupakan penyebab stress bagi anak terutama perpisahan dengan lingkungan keluarga. Kecemasan adalah perasaan yang dialami oleh anak yang timbul akibat hospitalisasi, biasanya dimunculkan dengan anak menangis dan takut pada orang baru. Bermain merupakan terapi yang dilakukan pada anak yang menjalani hospitalisasi, dimana metode ini dapat mengurangi konflik dan kecemasan yang dialami anak. Pada saat bermain anak akan mampu mengekspresikan perasaan frustasi, permusuhan, serta rasa marah, sehingga anak dapat melupakan ketegangan dan mampu beradaptasi terhadap kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap kecemasan anak yang menjalani hospitalisasi.Variabel independen adalah terapi bermain dan variabel dependennya adalah kecemasan.Desain penelitian menggunakan pendekatan one group pra-post test design dengan jumlah sampel 27 responden.Data penelitian diambil dengan memberikan kuesioner kepada responden, setelah terkumpul data dianalisa dengan Uji Wilcoxon.Hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 responden (67%), sebagian besar responden belum pernah dirawat di rumah sakit sebanyak 19 responden (71%), sebagian responden berusia 6 tahun sebanyak 14 responden (52%), responden terbanyak sebelum diberikan terapi bermain memiliki tingkat kecemasan Oversensitivity sebanyak 15 responden (55%) dan setelah diberikan terapi bermain didapatkan 13 orang mengalami perubahan/penurunan skor/skala. Berdasarkan uji statistik terdapat pengaruh terapi bermain dengan kecemasan, dengan tingkat kesignifikansinya 0,000 dimana ρ
PENGARUH TERAPI BRANDT DAROFF TERHADAP TINGKAT VERTIGO PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA BESTARI MAHARANI PONDOK BENOWO INDAH SURABAYA Tjahjono, Hendro Djoko; Nancye, Pandeirot M; Ceilla, Ceilla; Siagian, Martha Lowrani
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v12i2.537

Abstract

Proses menua yang terjadi pada lansia ditandai dengan adanya kemunduran fungsi organ salah satunya fungsi neurologis yang menyebabkan lansia lebih rentan terkena penyakit degeneratif salah satunya adalah vertigo. Lansia yang mengalami vertigo terjadi gangguan pada sistem vestibuler, visual dan somatosensorik. Vertigo dapat diminimalkan dengan terapi brandt daroff. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi brandt daroff terhadap tingkat vertigo pada lansia. Desain penelitan ini menggunakan one group pre-post test design. Jumlah populasi sebanyak 20 lansia dengan jumlah sampel 19 lansia yang mengalami vertigo. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuisioner sebelum dan sesudah dilakukan terapi brandt daroff. Hasil penelitian sebelum dilakukan terapi brandt daroff sebanyak 11 responden (58%) termasuk dalam kategori sedang dan sesudah dilakukan terapi brandt daroff sebanyak 14 responden (74%). Analisa data menggunakan uji statistic wilcoxon dan diperoleh tingkat signifikasi sebesar 0,000 dimana p>0,05 dengan demikian H1 diterima berarti ada pengaruh terapi brandt daroff terhadap tingkat vertigo pada lansia. Terapi yang dilakukan sesuai dengan metode yang tepat akan mempengaruhi penurunan tingkat vertigo pada lansia di Posyandu Lansia Bestari Maharani Pondok Benowo Indah Surabaya.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KATETERISASI JANTUNG DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN SEBELUM KATETERISASI JANTUNG Artini, Budi; Tjahjono, Hendro Djoko; Nuraeni, Nuraeni
Bahasa Indonesia Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v13i1.597

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian, morbiditas dan penurunan kualitas hidup. Kateterisasi jantung merupakan tindakan prosedur diagnostik invasif yang paling akurat pada PJK dan tindakan ini dapat menimbulkan kecemasan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan tingkat pengetahuan tentang kateterisasi jantung dengan kecemasan pada pasien sebelum kateterisasi jantung. Desain penelitian yang digunakan correlasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 32 . Besar sampel 30 responden, pengambilan sampel menggunakan teknik Consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan uji spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 12 responden (40%) dan kecemasan ringan sebanyak 12 responden (40%). Hasil uji Spearman rho nilai p value 0,000 hal ini menunjukkan adanya hubungan tingkat pengetahuan tentang kateterisasi jantung dengan kecemasan pada pasien sebelum kateterisasi jantung di Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. Sehingga upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kateterisasi jantung sangat penting dilakukan melalui edukasi dengan menggunakan berbagai media yang ada di rumah sakit agar dapat menurunkan kecemasan pasien.
PENGARUH RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH LEBAK TIMUR RW 10 SURABAYA Mursito, Yogi; Artini, Budi; Tjahjono, Hendro Djoko
Bahasa Indonesia Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v13i2.656

Abstract

Latar belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang dapat ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang memerlukan perawatan medis lanjutan. Salah satu teknik terapeutik yang dapat mengontrol kadar gula darah yaitu relaksasi autogenik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh relaksasi autogenik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2. Metode: Desain penelitian menggunakan quasi-experimen (pre–post control group design). Populasinya penderita DM tipe 2 di Lebak Timur RW 10 Surabaya dengan jumlah sampel 23 kelompok intervensi dan 23 kelompok kontrol, diambil secara Purposive Sampling. Variabel independennya relaksasi autogenik dan dependennya kadar gula darah, dianalisis menggunakan Wilcoxon dan Mann Whitney pada tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan relaksasi autogenik seluruhnya (100%) kadar gula darah tinggi sesudahnya sebagian besar (60,9%) kadar gula darah sedang, pada kelompok kontrol sebelumnya seluruhnya (100%) kadar gula darah tinggi, sesudahnya hampir seluruhnya (95,7%) kadar gula darah masih tinggi. Analisis uji Wilcoxon pada kelompok intervensi didapatkan p value = 0,000 berarti ada pengaruh relaksasi autogenik terhadap penurunan kadar gula darah. Hasil uji Mann Whitney didapatkan p value = 0,000 berarti ada perbedaan penurunan kadar gula darah antara kelompok intervensi dan kontrol. Diskusi: Relaksasi autogenik berpengaruh dalam menurunkan kadar gula darah penderita DM tipe 2, sehingga penderita DM tipe 2 dapat menerapkan relaksasi autogenik sebagai alternatif pencegahan dan pengobatan non farmakologis dalam mengontrol kadar gula darah, serta tetap memperhatikan gaya hidup sehat.
HIPNOCARING SEBAGAI SUPPORT MODEL DALAM UPAYA PENINGKATAN PERILAKU ADAPTIF DAN PENANGANAN STRESS PADA PASIEN HIV AIDS (ODHA) Darmawan, Taufan Citra; Tjahjono, Hendro Djoko; Mahayati, Lina
Journals of Ners Community Vol 12 No 2 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i2.1456

Abstract

Masalah psikologis yang terjadi pada penderita HIV seperti stress, depresi, hingga gangguan adaptasi sering terjadi. Salah satu cara yang dapat digunakan meredakan stress adalah dengan merubah pola pikir. Perubahan pola pikir dapat dilakukan dengan memberikan pengaruh positif yang dapat dilakukan dengan metode hipnocaring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat hipnocaring dalam upaya menurunkan stress dan meningkatkan perilaku adaptif pasien HIV. Metode penelitian ini Quasy eksperimen, desain penelitian melibatkan 2 kelompok berisi 30 orang sampel penelitian (Two group Pre-Post Test). Populasi penelitian ini yaitu ODHA di wilayah Surabaya. Sampel penelitian yaitu penderita HIV berusia 21 – 50 tahun. Metode sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Kriteria Inklusi yaitu : Pasien yang baru terdiagnosa antara 3-6 bulan HIV,  Pasien yang masih mengalami gangguan stress. Instrument penelitian ini menggunakan Depression Anxiety Stress Scale (DASS) untuk mengukur stress dan Adaptation Behavior Scale (ABS) untuk mengukur perilaku adaptif. Penelitian dilakukan dengan 4 kali pemberian hipnocaring yang dilakukan 1 minggu 1x dengan durasi maksimal 60 menit. Hasil Analisa diukur dengan uji Mann Whitney dan Wilcoxon. Hasil penelitian terhadap 2 kelompok didapatkan data bahwa kelompok perlakuan mengalami perubahan signifikan. Perubahan pada kelompok perlakuan terjadi pada 29 sampel yang mengalami perubahan penurunan stress sedangkan 1 orang tidak mengalami perubahan. Sedangkan pada kelompok kontrol 3 orang mengalami penurunan stress 26 mengalami peningkatan stress dan 1 orang mengalami tingkat stress yang tetap. Sedangkan untuk perilaku adaptif pada kelompok perlakuan didapatkan 27 orang mengalami peningkatan perilaku yang dimiliki sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan 6 orang justru mengalami penurunan perilaku adaptif, dan sisanya berada pada level perilaku adaptif yang tetap. Terapi Hipnocaring dapat digunakan dalam menurunkan stress dan memperbaiki perilaku pasien HIV dari maladaptif menjadi adaptif. Perubahan stress tidak serta merta membuat perubahan perilaku seseorang. Seseorang yang sudah mengalami penurunan stress juga perlu dukungan lingkungan agar dapat berperilaku dengan adaptif terhadap lingkungannya. DOI: 10.5281/zenodo.6006682
PENGARUH SAFEZONE (GAME SIMULASI INTERAKTIF) UNTUK MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN REMAJA TERHADAP GEMPA BUMI DI SURABAYA Imam, Nurul; Lataima, Nurmawati S; Tjahjono, Hendro Djoko; Artini, Budi
Bahasa Indonesia Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v14i1.692

Abstract

Indonesia merupakan negara rawan gempa bumi, termasuk wilayah Surabaya yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi. Rendahnya kesiapsiagaan remaja terhadap bencana menjadi tantangan serius dalam mitigasi risiko gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan SafeZone, sebuah game simulasi interaktif, dalam meningkatkan kesiapsiagaan remaja terhadap gempa bumi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Sampel berjumlah 60 remaja di Surabaya yang dipilih secara purposive. Instrumen berupa kuesioner kesiapsiagaan bencana dengan lima aspek utama, yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya (α = 0,876). Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada rata-rata skor kesiapsiagaan dari 56,8 (kategori sedang) menjadi 81,4 (kategori tinggi) setelah penggunaan game SafeZone. Seluruh aspek kesiapsiagaan mengalami peningkatan, khususnya pada aspek pengetahuan dan tindakan saat gempa. Uji statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest (p < 0,05). Temuan ini menunjukkan bahwa media interaktif seperti game simulasi dapat menjadi alternatif edukasi kebencanaan yang efektif untuk remaja. Disarankan agar instansi pendidikan mulai mengintegrasikan metode pembelajaran berbasis game untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di kalangan pelajar.
HIPNOCARING SEBAGAI SUPPORT MODEL DALAM UPAYA PENINGKATAN PERILAKU ADAPTIF DAN PENANGANAN STRESS PADA PASIEN HIV AIDS (ODHA) Darmawan, Taufan Citra; Tjahjono, Hendro Djoko; Mahayati, Lina
Journals of Ners Community Vol 12 No 2 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i2.1456

Abstract

Masalah psikologis yang terjadi pada penderita HIV seperti stress, depresi, hingga gangguan adaptasi sering terjadi. Salah satu cara yang dapat digunakan meredakan stress adalah dengan merubah pola pikir. Perubahan pola pikir dapat dilakukan dengan memberikan pengaruh positif yang dapat dilakukan dengan metode hipnocaring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat hipnocaring dalam upaya menurunkan stress dan meningkatkan perilaku adaptif pasien HIV. Metode penelitian ini Quasy eksperimen, desain penelitian melibatkan 2 kelompok berisi 30 orang sampel penelitian (Two group Pre-Post Test). Populasi penelitian ini yaitu ODHA di wilayah Surabaya. Sampel penelitian yaitu penderita HIV berusia 21 – 50 tahun. Metode sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Kriteria Inklusi yaitu : Pasien yang baru terdiagnosa antara 3-6 bulan HIV,  Pasien yang masih mengalami gangguan stress. Instrument penelitian ini menggunakan Depression Anxiety Stress Scale (DASS) untuk mengukur stress dan Adaptation Behavior Scale (ABS) untuk mengukur perilaku adaptif. Penelitian dilakukan dengan 4 kali pemberian hipnocaring yang dilakukan 1 minggu 1x dengan durasi maksimal 60 menit. Hasil Analisa diukur dengan uji Mann Whitney dan Wilcoxon. Hasil penelitian terhadap 2 kelompok didapatkan data bahwa kelompok perlakuan mengalami perubahan signifikan. Perubahan pada kelompok perlakuan terjadi pada 29 sampel yang mengalami perubahan penurunan stress sedangkan 1 orang tidak mengalami perubahan. Sedangkan pada kelompok kontrol 3 orang mengalami penurunan stress 26 mengalami peningkatan stress dan 1 orang mengalami tingkat stress yang tetap. Sedangkan untuk perilaku adaptif pada kelompok perlakuan didapatkan 27 orang mengalami peningkatan perilaku yang dimiliki sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan 6 orang justru mengalami penurunan perilaku adaptif, dan sisanya berada pada level perilaku adaptif yang tetap. Terapi Hipnocaring dapat digunakan dalam menurunkan stress dan memperbaiki perilaku pasien HIV dari maladaptif menjadi adaptif. Perubahan stress tidak serta merta membuat perubahan perilaku seseorang. Seseorang yang sudah mengalami penurunan stress juga perlu dukungan lingkungan agar dapat berperilaku dengan adaptif terhadap lingkungannya. DOI: 10.5281/zenodo.6006682