Anak merupakan generasi penerus suatu bangsa. Anak stunting mengurangi kualitas SDM dan daya saing Nasional. Stunting merupakan beban global menimbulkan masalah besar untuk banyak Negara termasuk Indonesia. Stunting adalah keterlambatan perkembangan fisik tumbuh kembang anak disebabkan kekurangan gizi kronis mengakibatkan anak pendek Z-score <-2SD. Dampak Stunting gangguan perkembangan otak, fisik, kognitif, menurungnya produktivitas, Daya tahan tubuh melemah, mudah terinfeksi penyakit, masalah pada Kesehatan reproduksi dan hasil reproduksi ketika dewasa. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh status gizi, ekonomi, demografi, kondisi sakit lingkungan dan perilaku Kesehatan terhadap kejadian stunting pada balita di Wilayah kerja Puskesmas Leihitu Provinsi Maluku. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Populasi Balita di wilayah kerja Puskesmas Leihitu dengan sampel sebanyak 150 Balita. Pengumpulan data kuisioner wawancara langsung ke rumah balita. Hasil uji stastistik menunjukkan bahwa penghasilan ayah (nilai = 0,052), pola makan (nilai p = 0,001), dan paparan asap rokok (nilai p = 0,012) berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Maka dapat disimpulkan ada hubungan penghasilan Ayah, pola makan, dan paparan asap rokok terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Leihitu Provinsi Maluku Tahun 2022.
Copyrights © 2025