Pertumbuhan penduduk  yang relatif cepat, lapangan pekerjaan yang tidak mencukupi dan sumber ekonomi yang tersedia dalam proporsi yang tidak rasional telah menyebabkan pendapatan per kapita yang rendah dan menyebabkan kemiskinan struktural. Jumlah masyarakat miskin di Desa masih sangat tinggi terutama masyarakat  Desa  pinggir hutan yang banyak mengalami  keterisoliran kultur dan geografis seperti halnya Desa Tinjomoyo Semarang. Eksploitasi Sumber Daya Alam terutama kawasan hutan tidak memberikan solusi yang berkelanjutan dalam menjawab tantangan ekonomi. Kegiatan ekonomi cenderung mengenyampingkan ekologi dan bersifat sementara sehingga tidak prospektif terhadap keberlanjutan bagi penghidupan. Pendidikan non formal sebagai solusi dan menjadi investasi yang nyata bagi masadepan melalui nilai-nilai kearifan local dan konservasi lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat khususnya pemuda untuk solusi berkelanjutan. Karya tulis ini berdasarkan hasil observasi dan penelitian dengan metode kualitatif deskriptif serta tinjauan pustaka dari beberapa sumber yang relevandengan tema yang diangkat dengan permasalahan yang dibahas. Analisis dilakukan dengan wawancara mendalam (indept interview), observasi lapangan, dan membangun kelompok pemuda penguat masyarakat.di Desa Tinjomoyo Kota Semarang. Tujuan penulisan untuk mendeskripsikan optimalisasi pemuda melalui kewirausahaan social berbasis lingkungan (Green Socioentrepreneurship) dan merumuskan konsep aplikasi rancangan gagasan pembelajaran yang terintegrasi, terstrukur dan berkelanjutan.Kata Kunci: Conservation, Education, Green Socioentrepreneurship
Copyrights © 2015