Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian legin dan mulsa organik pada budidaya tanaman buncis. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober sampai dengan 28 November 2018, di Dusun Ngablak, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, menggunakan metode faktorial dengan pola dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari dua faktor perlakuan dengan 8 kombinasi perlakuan dan diulang 3 kali. Faktor perlakuan pertama, pemberian mulsa (M) yang terdiri dari 2 taraf (M0 = tanpa mulsa dan M1 = dengan mulsa jerami), Faktor perlakuan kedua, dosis legin (D) yang tediri dari 4 taraf (D0 = tanpa legin, D1 = 2,5 g/kg benih, D2 = 5 g/kg benih dan D3 = 7,5 g/kg benih). Parameter yang diamati meliputi berat brangkasan segar , berat brangkasan kering, jumlah polong per tanaman, berat polong per tanaman, panjang polong dan berat polong per petak. Analisis data menggunakan sidik ragam dengan uji F pada taraf 5% dan 1%, dan jika ketiga perlakuan berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pada perlakuan M1 (dengan Mulsa jerami) dan D3 (dosis 7,5 g/kg benih) memberikan hasil tertinggi pada semua parameter pengamatan.
Copyrights © 2021