Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama Indonesia. Tanaman yang produk utamanya terdiri dari minyak sawit mentah (Crude Palm Oil atau CPO) dan minyak inti sawit (Palm Kernel Oil atau PKO) ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan menjadi salah satu penyumbang devisa negara yang terbesar dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya. Salah satu komoditi dari subsektor perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Kabupaten Seruyan adalah kelapa sawit. Namun, sayangnya, perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Seruyan masih di dominasi oleh pihak swasta termasuk penetapan harga jual. Berdasarkan gambaran lebih lanjut terkait permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian ke petani rakyat desa Bangun Harja dalam jangka waktu 3 bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2021. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh biaya produksi dan harga jual terhadap tingkat keuntungan petani rakyat. Dari 48 petani rakyat ini diperoleh bahwa terdapat pengaruh positif antar biaya produksi terhadap tingkat keuntungan petani. Berbeda dengan harga jual. Harga jual berpengaruh negatif terhadap tingkat keuntungan petani sawit rakyat. Hal ini dikarenakan harga jual ditetapkan oleh perusahaan sawit sehingga posisi tawar menawar petani sawit rakyat masih sangat rendah dan pada saat penelitian ini berlangsung terjadi anjlok harga TBS di tingkat petani. Secara simultan biaya produksi dan harga jual berpengaruh positif terhadap tingkat keuntungan petani Sawit. Berdasarkan hasil pengujian nilai korelasi antara biaya produksi terhadap tingkat keuntungan yakni 0,995 artinya biaya produksi memiliki keterikatan yang sangat kuat dengan tingkat keuntungan. Sedangkan harga jual memiliki tingkat korelasi -2,44 hal ini mengartikan bahwa harga jual berpengaruh nyata terhadap tingkat keuntungan.
Copyrights © 2022