Program Kementerian Sosial dalam menanggulangi kemiskinan dan untuk meminimalisirkan kendala dalam mengatasi masalah kemiskinan dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat saat ini yaitu dengan meluncurkan program PKH dan Program Sembako. Namun, dalam pelaksanaannya, Program PKH dan program sembako ini terkendala dengan sinyal dan jarak yang terlalu jauh dan curam. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memantau seberapa efektif layanan sistem pembayaran dalam rangka kesiapan menuju digitalisasi bantuan sosial melalui Program PKH dan Program Sembako di wilayah Blankspot serta untuk mengetahui sejauhmana program ini sudah efektif terlaksana di wilayah sinyal lemah/ Blankspot (desa Tumbang Manjul Kabupaten Seruyan). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk memberikan gambaran dan penjelasan yang tepat terkait pelaksanaan program PKH dan Program Sembako sesuai dengan pedoman pelaksanaannya dengan melakukan wawancara kepada 10 orang KPM yang terdiri dari 5( lima) orang KPM program PKH dan 5( lima) orang KPM program sembako. Lokasi Kec/Desa yang tersebar sesuai dengan data dari Bank Penyalur Bansos yaitu Bank Mandiri.. Hasil kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) layanan sistem pembayaran melalui program PKH dan program sembako di Desa Tumbang Manjul Kabupaten Seruyan ini antara lain perlu peran aktif pendamping dalam mengkoordinir pengambilan bantuan sosial agar memudahkan KPM dalam mengambil bantuan di e warong, KPM kesulitan dalam pengambilan bantuan sosial di Bank penyalur karena lokasi dan tempatnya yang tidak kondusif serta lemahnya sinyal sehingga memutuskan KPM untuk mengambil dana secara kolektif yang dikoordinir oleh pendamping desa.
Copyrights © 2023