Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis pada anak balita yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama. Stunting pada anak disebabkan karena hasil jangka panjang pola konsumsi kronis diet yang memiliki kualitas yang buruk dan diiringi dengan morbiditas, penyakit infeksi, serta masalah lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui asupan gizi balita stunting di daerah pesisir Kecamatan Bualemo tahun 2022. Ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan subjek penelitian yaitu balita stunting usia 12-59 bulan pada daerah lokus stunting di pesisir Kecamatan Bualemo. Sebanyak 47 balita diukur asupan gizi menggunakan recall 24 jam selama tiga kali tidak berturut-turut. Kemudian dianalisis menggunakan program Nutrisurvey, excel 2007, dan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan asupan karbohidrat kurang sebesar 97,9 persen, asupan karbohidrat baik 2,1 persen, asupan protein kurang 42,6 persen, asupan protein baik 34,0 persen, asupan zat besi kurang 83,0 persen, asupan zat besi baik 2,1 persen, asupan zinc kurang 78,7 persen, asupan zinc baik 4,3 persen, asupan kalsium kurang 83,0 persen, asupan kalsium baik 2,1 persen, asupan vitamin D kurang 93,6 persen, dan asupan vitamin D baik 4,3 persen. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa asupan karbohidrat, zat besi, zinc, kalsium, dan vitamin D dalam kategori sangat kurang. Oleh karena itu disarankan perlu dilakukannya sosialisasi kepada orang tua balita tentang upaya pemenuhan gizi balita. Stunting is a chronic malnutrition problem in children under five caused by lack of nutritional intake for a long time. Stunting in children caused by long-term results of chronic consumption patterns of diets that have poor quality and are accompanied by morbidity, infectious diseases, and environmental problems. The purpose of the study was to determine the nutritional intake of stunting toddlers in the coastal area of Bualemo District in 2022. This study is a descriptive observational study with the subject of the research is stunting toddlers aged 12-59 months in the stunting locus area on the coast of Bualemo District. A total of 47 toddlers were measured for their nutritional intake using 24-hour recall for three non-consecutive times. Then analyzed using Nutrisurvey program, excel 2007 , and SPSS. The results of the study obtained low carbohydrate intake (97.9 percents), good carbohydrate intake (2.1percents), less protein intake (42.6 percents), good protein intake (34.0 percents), less iron intake (83, 0 percents), good iron intake (2.1 percents), less zinc intake (78.7 percents), good zinc intake (4.3 percents), less calcium intake (83.0 percents), good calcium intake (2 ,1 percents), low vitamin D intake (93.6 percents), and good vitamin D intake (4.3 percents). From the results of the study, it can be concluded that the intake of carbohydrates, iron, zinc, calcium, and vitamin D is in the very low category. Therefore, it is recommended that there is a need to provide outreach to parents of toddlers about efforts to provide nutrition for toddlers.
Copyrights © 2023