Sektor pertanian merupakan komponen ekonomi nasional yang sangat strategis dan penting, karena menghasilkan sebagian besar dari produk domestik bruto negara, memberikan sebagian besar pendapatan ekspor dan mempekerjakan jutaan orang. Kabupaten Karawang mendapatkan julukan “Lumbung Padi Nasional” dikarenakan Kabupaten Karawang menjadi penyuplai beras terbesar di Jawa Barat, dimana pendapatan terbesar setelah Indramayu. Selain itu, karakteristik fisik yang sangat cocok untuk menanam padi dan mayoritas lahan di Kabupaten Karawang yaitu persawahan-persawahan yang produktif. Luas daerah Kabupaten Karawang seluas 175.259 ha dilengkapi uraian sebagai berikut, yaitu tanah sawah sebesar 95.287 ha. Lahan pertanian bukan sawah sebanyak 38.805 ha, dan Lahan bukan pertanian sebanyak 41.167 ha (Badan Pusat Statistik, 2019). Bukan hanya padi Karawang juga menjadi salah satu kabupaten yang terkenal dalam pertanian biji kopi dan pertanian buah-buahan, pertanian itu semua juga didukung dengan lahan pertanian di Kabupaten Karawang yang cukup luas. Akan tetapi beberapa tahun belakangan ini luas areal lahan pertanian di Kabupaten Karawang semakin menurun karena adanya perubahan lahan. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan upaya untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang rawan terkena penurunan lahan pertanian padi dengan cara melakukan observasi secara langsung. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan upaya untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang rawan terkena penurunan lahan pertanian padi dengan cara melakukan observasi secara langsung. Menurut hasil dari pemetaan dengan QGIS dihasilkan dengan rumus interval kelas, dapat disimpulkan bahwa 30 kecamatan terbagi menjadi 6 banyak kelas dan 138 dalam interval kelas. 15 kecamatan kelas 1, 6 kecamatan kelas 2, 3 kecamatan kelas 3, 2 kecamatan kelas 4,1 kecamatan kelas 5, 3 kecamatan kelas 6. Dari 6 kelas tersebut dibuatkan 6 kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, siaga, tinggi, sangat tinggi. Hasil pemetaan sendiri di uji dengan metode SUS yang mana data di dapatkan dari penyebaran kuesioner kepada masyarakat karawang, didapatkan data sebesar 30 data responden yang mengisi kuesioner, lalu pengujian dilakukan dengan menerapkan rumus pertanyaan ganjil di kurangi 1 dan pertanyaan genap 5- angka dipertanyaan ganjil. Dan menghasilkan jumlah rata-rata 62. Sesuai dengan grade scale hasil pengujian ini berada pada grade D dengan rentang angka 60 sampai 70.
Copyrights © 2023