Tiang pancang merupakan bagian dari konstruksi pondasi bangunan untuk mengurangi tekanan dari bangunan serta seluruh isinya sehingga diperlukan perencanaan dan perhitungan daya dukung yang baik agar tidak terjadi kegagalan fungsi. Daya dukung tiang adalah daya dukung suatu tiang dalam mendukung beban yang dapat dilakukan dengan menghitung dari data hasil pengujian di lapangan, data laboratorium maupun uji beban langsung. Perhitungan daya dukung tiang pancang kali ini menggunakan data SPT dengan metode Mayerhoff (1976) dan data Laboratorium dengan metode Poulos dan Davis. Hasil perhitungan dibandingkan dengan hasil pengujian PDA dilapangan. Daya dukung tiang pancang dari hasil perhitungan menggunakan metode Mayerhoff (1976) didapatkan hasil pada BH-1 = 95.046 ton, pada BH-2 = 90.296 ton, dan pada BH-3 = 60.080. Dengan menggunakan metode Poulos dan Davis didapatkan hasil pada BH-1 = 45.484 ton, pada BH-2 = 37.18 ton, dan pada BH-3 = 43.348 ton. yang kemudian dibandingkan dengan hasil PDA (BH-1 = 92,33 ton, BH-2 = 90 ton, dan pada BH-3 = 64,67 ton). Dapat diketahui jika hasil perhitungan dengan menggunakan data SPT dengan metode Mayerhoff (1976) yang paling mendekati hasil PDA test . Sehingga untuk perencanaan daya dukung tiang pancang sudah lebih akurat dengan menggunakan data SPT di lapangan. Akan tetapi, tidak ada salahnya jika sampel tanah dibawa untuk di uji di laboratorium agar bisa di evaluasi lebih lanjut.
Copyrights © 2023