AbstractBiogas is a flammable gas produced by the fermentation of organic materials by anaerobic bacteria (bacteria that live in airtight conditions). In general all types of organic matter can be processed to produce biogas, however only homogeneous organic matter (solid, liquid) such as feces and urine (urine) of human livestock are suitable for simple biogas systems. In areas where there are many food processing industries, such as tofu, tempeh, fish, pindang or brem, they can integrate their waste channels into the biogas system, so that industrial waste does not pollute the surrounding environment. This is possible because the industrial waste mentioned above comes from homogeneous organic materials. Smoggy biogas fuel is a superior substitute for fuel oil or natural gas. This gas, produced in a process called anaerobic digestion, is a gas mixture of methane (CH4), carbon dioxide (CO2) and small amounts of nitrogen, ammonia, sulfur dioxide, hydrogen sulfide, and hydrogen. Naturally, this gas is formed in sewerage, garbage piles, lake or swamp beds. Mammals including humans produce biogas in their digestive system, bacteria in the digestive system produce biogas for the digestion of cellulose. Biomass which contains high water content such as animal manure and food processing waste is suitable for use as raw material for making biogas. Keywords: biogas, tecnologi disester, continous feeding, smart design, ipal AbstrakBiogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan oleh proses Fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air kencing) hewan ternak manusia cocok untuk sistem biogas sederhana. Di daerah yang banyak industri pemrosesan makanan antara lain tahu, tempe, ikan, pindang atau brem bisa menyatukan saluran limbahnya ke dalam sistem biogas, sehingga limbah industri tersebut tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Hal ini memungkinkan karena limbah industri tersebut diatas berasal dari bahan organik yang homogen. Bahan bakar biogas tidak menghasilkan asap merupakan suatu pengganti yang unggul untuk menggantikan bahan bakar minyak atau gas alam. Gas ini dihasilkan dala proses yang disebut pencernaan anaerob merupakan gas campuran metan (CH4) ,karbondioksida (CO2), dan sejumlah kecil nitrogen, amonia, sulfur dioksida, hidrogen sulfida, dan hidrogen. Secara alami, gas ini terbentuk pada limbah pembuangan air,tumpukan sampah, dasar danau atau rawa. Mamalia termasuk manusia menghasilkan biogas dalam sistem pencernaannya, bakteri dalam sistem pencernaan menghasilkan biogas untuk proses mencerna selulosa. Biomassa yang mengandung kadar air yang tinggi seperti kotoran hewan dan limbah pengolahan pangan cocok digunakan untuk bahan baku pembuatan biogas. Kata Kunci: biogas, teknologi disester, continous feeding, smart design, ipal