Pengrajin patung kayu (penogog) di desa Mas mengalami kelangkaan akibat peralihan profesi ke bidang wisata lain yang lebih menjanjikan karena kurangnya pedidikan di bidang bisnis dalam bentuk pemasaran & penjualan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dr. Marie Elka Pangestu. P.hd sebelumnya menobatkan gelar Kampung Wisata pada Banjar Tarukan, Desa Mas, Ubud, Gianyar karena potensi seni dan budaya yang sangat besar dan berharap kesenian ini mampu bangkit kembali di mata Internasional yang sempat menempati kejayaannya di era 70. Dalam menjaga warisan leluhur, diperlukan dukungan Lembaga dalam bentuk penanganan teknis untuk membangkitkan jiwa seniman pada generasi muda dalam pemberdayaan keterampilan. Khalayak sasaran dari program ini adalah kelompok pengrajin patung kayu abstrak yang berlokasi di banjar Tarukan, Desa Mas, Ubud, Bali. Kegigihan para pengrajin dalam melestarikan ilmu seni patung serta menjaga warisan budaya leluhur menjadi alasan utama dalam memegang teguh citra kualitas kesenian dan menjalankan bisnis walaupun banyaknya kendala yang dihadapi dari awamnya pengetahuan bisnis, pemasaran serta kurangnya modal kerja dan strategi baru untuk berinovasi di dunia saing global. Adapun metode yang digunakan, yaitu: (1) Pelatihan strategi pemasaran dalam pencapaian direct selling, (2) Pendampingan teknologi digital: katalog digital dan platform bisnis digital berbasis aplikasi (pendekatan melalui sosial media), (3) Sosialisasi pengetahuan akan desain logo sebagai identitas diri dalam branding yaitu sebagai brand image.
Copyrights © 2023