Penggunaan media tanam merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pembibitan kelapa sawit. Media tanam berperan sebagai media tumbuh dan penyedia unsur hara dan air. Penggunaan top soil sebagai media tanam telah banyak dilakukan dan kemungkinan keberadaannya akan berkurang. Penggunaan abu sekam padi dan arang kayu dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif sebagai media tanam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji respons pertumbuhan dan biomassa bibit kelapa sawit terhadap pemberian abu sekam padi dan arang kayu sebagai media tanam di pre-nursery. Penelitian ini dari April sampai Juli 2022 di kebun percobaan Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. Percobaan mengimplementasikanmenggunakan rancangan acak kelompok faktorial. Faktor pertama dan kedua berturut-turut adalah komposisi abu sekam padi dan arang kayu dengan masing-masing faktor terdiri dari empat taraf perlakuan, yaitu: 0, 10, 20, dan 30%. Terdapat 16 kombinasi perlakuan dengan pengulangan tiga kali. Pengaruh interaksi yang signifikan terhadap pemberian kombinasi perlakuan abu sekam padi dan arang kayu terlihat pada peubah tinggi bibit pada umur 10 dan 12 minggu setelah tanam (MST), bobot segar dan kering pucuk, dan bobot segar akar bibit kelapa sawit. Tinggi bibit, bobot segar dan kering tajuk, serta bobot segar akar bibit kelapa sawit tertinggi diperoleh pada saat aplikasi abu sekam padi (20%) tanpa penambahan arang kayu (0%). Bobot kering dan panjang akar bibit kelapa sawit tidak dipengaruhi oleh komposisi abu sekam padi dan arang kayu.
Copyrights © 2023