Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh cara pemberian pupuk organik cair vinasse terhadap pertumbuhan awal bawang dayak (Eleutherine palmifolia) Rina Ekawati; Lestari Hetalesi Saputri
Kultivasi Vol 17, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.075 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v17i3.18954

Abstract

Sari. Pupuk organik bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara, bahan organik tanah, serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Vinasse merupakan limbah dari proses pembuatan bioetanol pada industri pengolahan gula, jika telah mengalami proses pengomposan dapat digunakan sebagai pupuk organik cair (POC) vinasse yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Bawang dayak merupakan salah satu tanaman hortikultura yang dapat dijadikan sebagai tanaman berkhasiat obat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh cara pemberian pupuk organik cair vinasse terhadap pertumbuhan awal tanaman bawang dayak. Percobaan ini dilakukan di Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta, dari bulan Juli hingga November 2018. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok sederhana dengan empat perlakuan, yaitu tanpa pupuk cair, pupuk organik cair pembanding melalui daun, pupuk cair vinasse melalui daun, dan pupuk cair vinasse melalui tanah. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara pemberian pupuk organik cair vinasse tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bawang dayak (tinggi tanaman maupun jumlah daun) hingga umur tanaman 6,7 dan 8 MST).Kata kunci: bawang dayak, cara aplikasi, pupuk cair, vinasseAbstract. Organic fertilizer can be used to increase nutrient content and soil organic matter. Vinasse is one of sugarcane processing liquid waste. Vinasse can be used as liquid organic fertilizer by composting process and can influence of the plant growth. Eleutherine palmifolia is a functional vegetable that can used as medicinal plant for cancer diseases. This research was aimed to provide information about the effect of organic fertilizer from vinasse waste on the early growth of Eleutherine palmifolia. This experiment was conducted at Politeknik LPP Yogyakarta, from July to November 2018. It used randomized block design with single factor with four treatments (without organic fertilizer; commercial liquid organic fertilizer; vinasse by foliar application; and vinasse by soil application). Each treatment was repeated three times. The result showed that application method of vinasse liquid organic fertilizer was not affected on early growth of Eleutherine palmifolia (plant height and number of leaf) at 6, 7 and 8 weeks after planting.Keywords: application method, Eleutherine palmifolia, liquid fertilizer, vinasse
Pertumbuhan dan produksi pucuk kolesom pada intensitas cahaya rendah Rina Ekawati
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.504 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i3.13719

Abstract

Intensitas cahaya rendah merupakan salah satu faktor eksternal lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman. Intensitas cahaya yang optimal dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Kolesom merupakan salah satu jenis sayuran fungsional yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh intensitas cahaya rendah terhadap pertumbuhan dan hasil pucuk kolesom. Percobaan ini dilakukan di Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta, dari bulan Maret hingga September 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktor tunggal dengan 2 taraf perlakuan, yaitu tanpa naungan (N0) dan naungan (N1). Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 6 satuan percobaan. Hasil percobaan menunjuk-kan bahwa intensitas cahaya rendah (naungan paranet 82.51%) dapat menekan pertumbuhan dan hasil pucuk kolesom. Naungan menurunkan tinggi tanaman dan jumlah cabang kolesom. Daun kolesom yang ternaungi lebih lebar jika dibandingkan tanpa naungan. Naungan menurunkan jumlah pucuk, bobot basah dan kering biomassa, tetapi meningkatkan bobot per pucuk kolesom. Kata kunci: biomassa, laju tumbuh relatif, naungan, Talinum triangulare
Karakteristik kimia milkswit dan krimbrownswit: “inovasi produk olahan berbahan baku palm kernel oil” Rina Ekawati; David Ahmad Fattah; Ayu Paramitha; Ilham Abdillah; Mukhsonatin Fauziyah; pipit Wijayanti
AGROINTEK Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v16i1.12111

Abstract

Palm oil produces crude palm oil and palm kernel oil. Palm kernel oil can be processed into an alternative product for Milkswit and Krimbrownswit. Both processed products contain nutrients that are beneficial for health. In addition, Milkswit and Krimbrownswit can also be used as a form of diversification of processed products from palm oil. This study was aimed to identify the chemical characteristics of Milkswit and Krimbrownswit as processed products derived from palm kernel oil. This research was conducted from November 2020 – to January 2021 (3 months) at the Organic Chemistry Laboratory, Yogyakarta State University. This study was laid out in a non-factorial completely randomized design with different treatments. Milkswit used four treatments, namely: without food flavoring (A), adding food flavoring (B), adding food flavoring and cocoa powder (C), and adding food flavoring, chocolate, and milk powder (D). Krimbrownswit used two treatments, namely: without the addition of chocolate and with the addition of chocolate powder. Milkswit and Krimbrownswit treatment was repeated twice. The result showed that Milkswit products with the addition of food flavors, chocolate, and powdered milk (D) gave water, ash, total protein, and vitamin C content higher than Milkswit without the addition of food flavoring and cocoa powder. The content of vitamin C and total protein in Krimbrownswit with the addition of chocolate powder was 14.7 and 3.3 times higher, respectively than Krimbrownswit without the addition of chocolate powder. Both types of Krimbrownswit have a calorie content that accordance with the standard for the List of Food Ingredients by the Ministry of Health Republic of Indonesia and the water content has accordance with the quality standard of SNI 3541: 2014 for margarine products
RESPON PERTUMBUHAN DAN FISIOLOGIS Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng PADA CEKAMAN NAUNGAN Rina Ekawati; Sandra Arifin Aziz
Agrovigor Vol 9, No 2 (2016): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.424 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v9i2.2204

Abstract

Bangun - bangun [Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng] merupakan salah satu jenis sayuran fungsional yang berfungsi sebagai Laktagogum. Bangun-bangun juga mempunyai kandungan antosianin yang berkhasiat sebagai antioksidan. Percobaan ini dilakukan di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo, Kec. Darmaga, Bogor, dari bulan September 2012 hingga Februari 2013 untuk mempelajari respon pertumbuhan dan fisiologis Plectranthus amboinicuspada perbedaan tingkat naungan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktor tunggal dengan 2 taraf perlakuan, yaitu tanpa naungan (N0) dan naungan (N1). Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat enam satuan percobaan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa naungan menghasilkan daun bangun-bangun yang lebih lebar dan tipis dibandingkan tanpa naungan. Naungan menurunkan kandungan antosianin dan bobot basah pucuk per tanaman bangun-bangun, tetapi meningkatkan kandungan klorofil “a” dan total klorofil dibandingkan tanpa naungan.Kata kunci: bangun-bangun, intensitas cahaya rendah, metabolit sekunder
Socialization on the utilization of household organic waste as liquid organic fertilizer in vegetable cultivation Rina Ekawati; Anna Kusumawati; Lestari Hetalesi Saputri; Pantjasiwi Veni Rahayu Ingesti; Luci Paonganan
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jpm.v5i2.3222

Abstract

Waste or organic waste from households can be converted into liquid organic fertilizer (POC) because organic waste contains nutrients that can be used as fertilizer. Waste becomes a problem not only in urban areas but also in rural areas because the population is increasing, so that waste production is also more. Household waste that is generated every day can be used as fertilizer by composting, but its utilization is not optimal. The socialization activity aims to provide education and increase insight to the community into the use of household organic waste. The community is given knowledge about the importance of utilizing household organic waste, how to manage household organic waste through the composting process, utilizing household organic waste as liquid organic fertilizer in cultivating vegetable crops, the benefits and cost-efficiency of organic vegetables for family self-sufficiency and organic vegetable business opportunities. The socialization involved 35 people, and the form of activity evaluation uses a questionnaire containing general characteristics of the respondent and selected questions. The results of the evaluation show that the age characteristics of the respondents are 50 - 59 years old, and the level of formal education is from Junior High School to Senior High School. On average, respondents already know and understand how to use household waste by composting a composter bucket (100%) as liquid organic fertilizer
ANALISIS KARAKTERISTIK MUTU PALM KERNEL OIL (PKO) ASAL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV UNIT USAHA PABATU Ayu Paramitha; Rina Ekawati
AGRIBIOS Vol 20 No 1 (2022): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v20i1.1634

Abstract

Palm Kernel Oil (PKO) merupakan minyak yang berasal dari kernel buah kelapa sawit. Minyak nabati yang dikonsumsi di Indonesia pada umumnya dalam bentuk produk hilir, seperti oleochemical sedangkan ekspor dalam bentuk minyak nabati. Salah satu hal yang dapat dilakukan pemerintah terkait hal tersebut adalah dengan memperbaiki mutu minyak PKO. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian mutu PKO asal PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Unit Usaha Pabatu terhadap mutu PKO Standar Nasional Indonesia (SNI). Penelitian dilakukan selama 3 bulan (Oktober-Desember 2020) di Laboratorium Kimia Organik, Universitas Negeri Yogyakarta. Pemurnian minyak dilakukan melalui 3 tahapan yaitu degumming (metode acid degumming), bleaching (metode adsorbsi), dan deodorizing (metode vakum). Pengujian kadar ALB dilakukan dengan metode titrasi alkalimetri. Pengujian kadar air dan kadar kotoran dilakukan dengan metode gravimetri yaitu oven terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam lemak bebas (ALB) PKO yaitu 3,08%, kadar air 2,77%, dan kadar kotoran 2,73%. Kadar ALB minyak PKO telah sesuai dengan SNI 01-0003-1987 dan standar yang ditetapkan PTPN IV Unit Usaha Pabatu. Hasil uji mutu kadar air dan kadar kotoran belum memenuhi (melebihi dari standar mutu) SNI 01-0003-1987 dan standar mutu yang ditetapkan oleh PTPN IV Unit Usaha Pabatu.
Pertumbuhan, Produksi Umbi dan Kandungan Flavonoid Bawang Dayak dengan Pemberian Pupuk Daun Rina Ekawati
AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN Vol 1, No 1 (2018): AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.295 KB) | DOI: 10.33603/.v1i1.1359

Abstract

Bawang dayak [Eleutherine americana Merr.] adalah salah satu jenis tanaman obat.Bawang dayak mengandung flavonoid dan antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan danlaktagogum. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pengaruh pemberianpupuk daun terhadap pertumbuhan, produksi umbi dan kandungan flavonoid bawang dayak.Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Politeknik LPP Yogyakarta dari bulan Maret hinggaSeptember 2017. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan satu faktor yaitupemupukan daun dengan empat perlakuan (P0: kontrol/tanpa pupuk daun, P1: pemupukan NPK,P2: pupuk daun NPK 6-30-30, dan P3: pupuk daun NPK 6-20-30). Setiap perlakuan diulang tigakali sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari lima tanaman.Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian pupuk daun meningkatkan pertumbuhan danproduksi umbi bawang dayak. Pemberian pupuk daun NPK 6-30-30 menghasilkan jumlah daun,jumlah anakan, bobot basah dan kering tajuk tanaman yang lebih tinggi dibandingkan kontrol.Pupuk daun NPK 6-30-30 menghasilkan jumlah umbi dan bobot umbi per tanaman yang lebihtinggi dibandingkan tanpa pemberian pupuk daun. Kandungan total flavonoid bawang dayak tidakdipengaruhi oleh pemberian pupuk daun.
Produksi Umbi dan Kandungan Flavonoid Bawang Dayak dengan Pemupukan Organik Kompos Vinasse Rina Ekawati; Lestari Hetalesi Saputri
AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN Vol 2, No 1 (2019): Agro Sintesa Jurnal Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.1 KB) | DOI: 10.33603/jas.v2i1.2317

Abstract

Bawang dayak (Eleutherine palmifolia L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yangdapat dijadikan sebagai tanaman berkhasiat obat kanker. Salah satu faktor yang memengaruhipertumbuhan tanaman adalah unsur hara yang dapat diberikan melalui pemupukan. Pupuk organikbermanfaat untuk meningkatkan kadar hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik,kimia, dan biologi tanah. Vinasse yang telah mengalami proses pengomposan dapat digunakan sebagaisalah satu pupuk organik yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuanuntuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk organik kompos vinasse terhadap produksi umbi dankandungan flavonoid umbi bawang dayak. Percobaan ini dilakukan di Politeknik Lembaga PendidikanPerkebunan (LPP) Yogyakarta, dari bulan Juli hingga November 2018. Penelitian ini menggunakanrancangan acak kelompok faktor tunggal dengan 4 taraf perlakuan, yaitu tanpa pupuk cair vinasse +NPK (P1), pupuk organik cair pembanding + NPK (P2), pupuk cair vinasse melalui daun + NPK (P3),dan pupuk cair vinasse melalui tanah + NPK (P4). Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat12 satuan percobaan. Hasil pengomposan vinasse belum masuk dalam syarat teknis minimal pupukorganik cair dari Instalasi Pengelolaan Air Limbah Industri berdasarkan Peraturan Menteri PertanianNomor 70/Permentan/SR.140/10/2011. Pemberian vinasse baik melalui daun maupun tanah tidakmempengaruhi jumlah anakan, bobot basah dan kering biomassa, produksi umbi (jumlah dan bobotumbi per tanaman), dan produksi flavonoid bawang dayak.Kata kunci: bawang sabrang, bahan organik, biomassa, metabolit sekunder
Budidaya Tanaman Kolesom (Talinum Triangulare (Jacq.) Willd) dalam Polibag sebagai Alternatif Pemanfaatan Lahan Sempit Rina Ekawati
ABDIMAS DEWANTARA Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v4i1.8133

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan secara insidental di Dusun Ngemplak, RW 08, Kelurahan Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Lahan pekarangan dapat menjadi alternatif tempat untuk dimanfaatkan sebagai lahan budidaya tanaman, salah satunya tanaman kolesom yang sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang pemanfaatan lahan pekarangan kepada ibu anggota PKK yang juga merangkap sebagai ibu rumah tangga. Kegiatan dilaksanakan selama satu hari dan melibatkan 22 orang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan berupa pemaparan dan tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta telah memahami tentang pemanfaatan lahan pekarangan dengan budidaya tanaman sayuran kolesom dalam polibag melalui pemahaman tentang budidaya kolesom dalam polibag, kolesom sebagai tanaman obat, dan hubungan antara unsur hara dengan senyawa metabolit sekunder dari kolesom. Peserta juga telah dapat melakukan budidaya kolesom (baik yang berasal dari tanaman liar maupun yang telah dipelihara).
Optimalisasi Lahan Pekarangan dengan Budidaya Tanaman Sayuran sebagai Salah Satu Alternatif dalam Mencapai Strategi Kemandirian Pangan Rina Ekawati; Lestari Hetalesi Saputri; Anna Kusumawati; Luci Paonganan; Pantja Siwi V R Ingesti
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.42397

Abstract

Lahan pekarangan dapat menjadi salah satu alternatif sebagai lahan budidaya untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, terutama tanaman sayuran. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Danen, Kelurahan Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang: (1) Pemilihan jenis media tanam yang tepat; (2) Kandungan nutrisi dalam sayuran; (3) Tahapan budidaya sayuran dalam polybag; (4) Manajemen kelompok tani; dan (5) Penghematan anggaran belanja rumah tangga dengan adanya budidaya sayuran di pekarangan rumah sendiri. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2020 dalam bentuk sosialisasi disertai dengan diskusi/tanya jawab, praktik budidaya dan evaluasi yang dilaksanakan dengan melibatkan 16 peserta. Evaluasi dilakukan tiga minggu setelah kegiatan dengan hasil yang menunjukkan bahwa peserta kegiatan sosialisasi dan penyuluhan telah mengetahui dengan baik kegiatan budidaya tanaman sayuran daun dan buah serta pemeliharaannya. Tanaman selada, paprika, cabai rawit, cabai merah, dan terung yang dibudidayakan telah tumbuh dengan baik hingga berumur 3 minggu setelah tanam (MST) ketika dilakukan evaluasi. Jika pemenuhan kebutuhan sayur rumah tangga dari pekarangan rumah 25%, maka potensi penghematan belanja rumah tangga sekitar Rp 3.000,00 per hari.