Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang serius sepanjang hidup manusia. Pemerintah sangat mendukung pemberian informasi, konseling dan sebagai bagian dari hak bereproduksi mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi yang seluas- luasnya. Sasaran tujuan dari program kesehatan reproduksi di Indonesia adalah seluruh remaja (Depkes RI, 2001). Menurut WHO, sebagian besar komposisi penduduk dunia adalah remaja berusia 10 – 19 tahun atau satu milyar dari enam milyar penduduk dunia (Elistiawaty, 2006). Masalah keputihan merupakan masalah kesehatan reproduksi yang sering muncul pada remaja. Keputihan merupakan keluarnya cairan selain darah dari liang vagina baik berbau maupun tidak berbau dan disertai rasa gatal didaerah kewanitaan (Kusmiran, 2011). Jenis penelitian yang digunakan kuantitatif analitik dengan pendekatan One Group Pretest Posttest.. Populasi studi penelitian ini adalah seluruh Remaja di SMA rambah Hilir, Sampel dengan jumlah 90 orang dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan tehnik accidental Sampling. Alat ukur penelitian yang digunakan yaitu menggunakan Kuisioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji t-dependent. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan remaja sebelum (pre- test) dan sesudah (post-test) diberikan penyuluhan Kesehatan reproduksi. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,0001 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja siswa-siswi SMA N Rambah Hilir
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023