Intoleransi merupakan masalah serius yang dihadapi Indonesia khususnya di bidang pendidikan. Fenomena ini terjadi dengan berbagai peristiwa yang muncul ke permukaan. Ada banyak alasan munculnya intoleransi di kalangan remaja. Untuk menjaga kerukunan antar umat beragama begitu penting di negara yang plural ini, maka ada juga beberapa alternatif untuk membendung gerakan intoleransi anak muda yaitu dengan mengajarkan pendidikkan toleransi di sekolah. Guru sebagai pendidik sangat berperan penting dalam mengajarkan dan menumbuhkan sikap toleran agar tidak terpapar paham dan sikap yang radikal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Benuk penelitian bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah komunnikasi langsung dengan menggunakan alat pengumpul data pedoman wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk intoleransi yang terjadi di kalangan siswa SMP Negeri 40 Palembang adalah kurang menghargai dan menghormati perbedaan, perbedaan pendapat, kurangnya kesempatan bagi non muslim untuk menjadi pemimpin dan menutup diri. Adapun peran guru dalam membentuk sikap toleransi siswa yaitu dengan menjadi panutran pada peserta didik, menjadi teladan, tidak diskriminatif terhadap status sosial, ekonomi, agama, bahasa dan sebagainya, memberikan pemahaman ajaran mengenai toleran yang dimasukkan dalam pembelajaran, dan menggunakan metode pembelajaran secara diskusi dan berkelompok agar mengedepankan kerjasama antar siswa sebagai wujud menumbuhkan toleransi.
Copyrights © 2023